Kenali Fakta Penggunaan Vape dan Waspadai Bahayanya

Vape atau rokok elektrik termasuk ke dalam benda pengganti rokok yang sampai saat ini masih diminati oleh masyarakat. Bahaya vape dianggap lebih ringan dibandingkan dengan rokok tembakau. Namun, apakah benar penggunaan vape bertujuan untuk mengurangi penggunaan rokok tembakau? Atau bahkan untuk membuat perokok dapat berhenti merokok? Yuk, simak ulasannya.

Apa itu vape?

Vape merupakan salah satu jenis nikotin elektronik. Rokok jenis ini dirancang untuk membantu pecandu rokok tembakau untuk mulai dapat berhenti merokok. Dengan alih-alih jika menggunakan vape, maka efek penggunaannya tidak akan separah menggunakan rokok tembakau.

Rokok jenis ini memiliki berbagai bentuk dan ukuran, serta memiliki tiga komponen utama yang ada di dalam vape, yaitu baterai, elemen pemanas, dan tabung yang berisikan cairan. Cairan yang terkandung di dalam vape berupa nikotin, propilen glikol dan gliserin, serta ada penambah rasa seperti buah-buahan, cokelat, bahkan rasa makanan.

Vape bekerja dengan cara memanaskan cairan yang ada di dalam tabung dan kemudian menghasilkan uap seperti asap pada umumnya yang mengandung berbagai zat kimia.

Baca Juga: https://k-link.co.id/kenali-gejala-pneumonia-dan-cara-mencegahnya/

Apa saja kandungan vape?

  • Propilen glikol atau gliserin berfungsi untuk memproduksi uap. Penelitian menunjukkan bahwa menghirup propilen glikol dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan.
  • Nikotin adalah senyawa yang membuat seseorang candu. Di dalam tubuh, kandungan ini akan mencapai otak dalam waktu 15 detik setelah dihirup.
  • Bahan kimia perasa seperti perasa buah-buahan, cokelat dan lainnya yang bertujuan untuk menambah nikmat sensasi rasa dalam setiap hisapannya.
  • Formaldehyde yaitu zat penyebab kanker yang bisa terbentuk ketika cairan vape terlalu panas.

Apakah vape berbahaya?

Rokok elektrik mengandung nikotin yang merupakan salah satu zat adiktif yang juga terdapat dalam rokok tembakau. Jika Anda berhenti menggunakannya, maka Anda akan ingin terus menggunakannya lagi, dan dapat menimbulkan perasaan mudah marah, cemas, gelisah dan depresi. Hal ini sangat berbahaya bagi orang yang menderita penyakit jantung. Selain itu, nikotin yang terdapat pada kandungan vape berdampak negatif bagi perkembangan otak.

Uap yang dihasilkan vape bukan merupakan uap air. Uap ini mengandung nikotin dan zat kimia lainnya yang dapat mengganggu kesehatan serta mencemari udara. Bahan kimia pada kandungan rokok elektrik beberapa ditemukan mengandung logam, senyawa organik yang mudah menguap.

Dilansir dari laman HelloSehat, penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia yang terdapat pada vape bisa merusak jaringan paru-paru dan dapat mengurangi kemampuan sel paru-paru untuk terjaga dari kuman. Za-zat yang terkandung dalam vape juga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit lainnya, salah satunya terjangkit bronkitis.

Bronkitis adalah penyakit berbahaya yang tidak dapat disepelekan. Penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya jika tidak diobati. Studi menyebutkan 1 dari 20 orang dewasa mengalami bronkitis. Penyakit ini terjadi pada peradangan saluran pernapasan atau bronkus. Bronkus berfungsi sebagai saluran yang membawa udara menuju paru-paru.

Penyebab Bronkitis

Salah satu penyebab bronkitis yang paling umum yaitu dampak merokok, baik menggunakan rokok tembakau maupun menggunakan rokok elektrik. Dalam setiap isapan rokok terdapat zat yang bisa berpotensi merusak bulu-bulu kecil di dalam paru-paru yang biasa disebut silia. Hal tersebut berfungsi untuk menghalau dan menyapu keluar debu, iritasi, dan lendir yang berlebihan. Setelah beberapa lama, kandungan rokok bisa menyebabkan kerusakan permanen pada silia dan lapisan bronkus. Saat terjadi, kotoran tidak bisa dikeluarkan dan dibuang dengan normal. Akibat dari lendir dan kotoran yang menumpuk di dalam paru-paru, maka dapat membuat sistem pernapasan menjadi lebih rentan mengalami infeksi.

Pengobatan dan Pencegahan Bronkitis

  • Pengobatan
  • Pengobatan bronkitis sendiri terdiri dari beberapa golongan yakni untuk meredakan gejala batuk dapat diberikan antitusif atau ekspektoran, dan untuk meredakan gejala sesak napas Anda dapat menggunakan bronkodilator.
  • Pencegahan
  • Sebaiknya hindari merokok atau lingkungan dengan banyak perokok di sekitar, kondisi ini bisa membuat gejala semakin parah. Menjalankan pola hidup sehat dengan istirahat yang cukup, kelola stres, olahraga yang teratur dan mengonsumsi makanan sehat dengan diimbangi rutin konsumsi suplemen agar sistem imun tetap terjaga.

Anda bisa mengonsumsi K­-Liquid Chlorophyll yaitu suplemen dengan kandungan zat hijau daun yang berfungsi untuk meningkatkan stamina dan sistem imun tubuh untuk melawan virus dari penyebab bronkitis, selain itu suplemen ini mengandung 60 jenis nutrisi yang sangat berperan dalam melindungi sel sehat di dalam tubuh. Tak hanya itu saja, K­-Liquid Chlorophyll juga mengandung magnesium yang berperan sebagai bronkodilator yaitu sebuah substansi yang dapat memperlebar dan menjaga organ bronkus sehingga dapat mengurangi gejala bronkitis.

Jangan tunda pencegahan, yuk segera konsumsi K­-Liquid Chlorophyll setiap hari dan kurangi penggunaan vape. (Annisa/Rahma)

Artikel Rekomendasi: https://k-link.co.id/mengenal-penyakit-paru-obstruktif-kronis/