Jangan Ragu Pakai Pupuk Alami: Perbanyak Unsur Hara Esensial

Kesuburan tanah merupakan suatu kondisi tanah dengan kandungan air, udara, mineral dan unsur hara yang cukup seimbang dan tersedia sesuai kebutuhan tanaman. Hal ini tak lain karena penggunaan pupuk dalam mencukupi nutrisi dan menjaga keseimbangan hara yang ada selama siklus pertumbuhan tanaman. Sayangnya, pemberian pupuk organik yang bagus bagi tanaman masih jarang dilakukan lantaran adanya anggapan kalau memakai pupuk kimia lebih menguntungkan.

Dilansir dari laman Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian (2017), pupuk organik sebenarnya sudah lama dikenal para petani di Indonesia. Namun, mayoritas petani lebih gemar memakai pupuk buatan karena mudah digunakan, pengunaannya juga tidak perlu terlalu banyak, sehingga jauh lebih sedikit kuantitasnya dari pupuk organik, harganya pun relatif murah dan gampang diperoleh.

Para petani memang sudah sangat tergantung pada pupuk buatan, sehingga hal ini berdampak negatif terhadap perkembangan produksi pertanian. Padahal, penggunaan pupuk organik bisa memperbaiki kesuburan tanah melalui perbaikan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

Baca Juga: Tanah Kapur, Apakah Bisa Untuk Media Tanam?

Unsur hara esensial

Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Apabila unsur tersebut tidak tersedia bagi tanaman, maka tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut dan pertumbuhan tanaman akan terganggu.

Berdasarkan jumlah yang diperlukan, kita mengenal unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro diperlukan bagi tanaman dalam jumlah yang lebih besar (0,5-3 persen berat tubuh tanaman) unsur N, P, dan K-lah yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang besar.

  • Unsur N (Nitrogen)

Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak, sehingga disebut unsur hara makro primer. Umumnya unsur Nitrogen menyusun 1-5 persen dari berat tubuh tanaman.

N berfungsi untuk menyusun asam amino (protein), asam nukleat, nukleotida, dan klorofil pada tanaman, sehingga dengan adanya N, tanaman akan merasakan manfaat sebagai berikut:

  1.  Membuat tanaman lebih hijau
  2. Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, jumlah cabang)
  3. Menambah kandungan protein hasil panen.

Unsur P (Phosphor)

Unsur P juga merupakan salah satu unsur hara makro primer, sehingga diperlukan tanaman dalam jumlah banyak untuk tumbuh dan berproduksi.

Keberadaan unsur P berfungsi sebagai penyimpan dan transfer energi untuk seluruh aktivitas metabolisme tanaman. Dengan adanya unsur P, maka tanaman akan merasakan manfaat sebagai berikut:

  1. Memacu pertumbuhan akar dan membentuk sistem perakaran yang baik.
  2. Menggiatkan pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman.
  3. Memacu pembentukan bunga dan pematangan buah atau biji, sehingga mempercepat masa panen.
  4. Memperbesar persentase terbentuknya bunga menjadi buah.
  5. Menyusun dan menstabilkan dinding sel, sehingga menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama penyakit.

Artikel Rekomendasi: Membuat Tanah Lebih Subur Lewat Pupuk Hayati Dengan K-Bioboost

  • Unsur K (Kalium)

Dalam proses pertumbuhan tanaman, unsur K merupakan salah satu unsur hara makro primer yang diperlukan tanaman dalam jumlah banyak juga, selain unsur N dan P. Unsur K diserap tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion K+. Kandungan unsur K pada jaringan tanaman sekitar 0,5 – 6 persen dari berat kering.

Manfaat unsur K bagi tanaman adalah:

  1. Sebagai aktivator enzim. Sekitar 80 jenis enzim aktivasinya memerlukan unsur K.
  2. Membantu penyerapan air dan unsur hara dari tanah oleh tanaman.
  3. Membantu transportasi hasil asimilasi dari daun ke jaringan tanaman.

Menurut riset para ahli, pada umumnya tanaman tidak bisa menyerap 100 persen pupuk kimia. Selalu akan ada residual atau sisanya.

Sisa-sisa pupuk kimia yang tertinggal di dalam tanah ini jika telah terkena air, akan mengikat tanah seperti lem atau semen. Setelah kering, tanah akan lengket satu dengan lain (tidak gembur lagi), dan keras. Selain keras, tanah juga menjadi masam. Kondisi ini membuat organisme-organisme pembentuk unsur hara (organisme penyubur tanah) menjadi mati atau berkurang populasinya, sehingga ketersediaan NPK menjadi kurang.

Untuk mengetahui cara menanggulanginya, silahkan tunggu artikel berikutnya, ya. Pembahasan mengenai efek pengggunaan pupuk kimia terhadap tanah dan tanaman juga dapat Anda simak pada artikel selanjutnya. (Angga/Dwita/Marini)

Baca Juga: Ternyata Tak Semua Kualitas Teh Hijau Sama. Yuk, Pilih yang Terbaik!