Tanah Kapur, Apakah Bisa Untuk Media Tanam?
Tanah merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan dalam kegiatan budidaya tanaman dan pertanian. Macam-macam tanah yang terbentuk memiliki kandungan unsur hara yang berbeda.
Salah satunya pada tanah kapur yang memiliki pH di atas 7 dan menyebabkan rendahnya ketersediaan unsur hara serta mikroorganisme tanah.
Namun, ternyata ada solusinya untuk bercocoktanam pada tanah berkapur.
Tingginya kandungan CaCO3 (Kalsium Karbonat) akan menyebabkan terjadinya pengendapan fosfat dikarenakan fosfat yang tersedia akan bereaksi dengan ion Ca maupun dengan garam karbonat, sehingga membentuk Ca3(PO4)2 (Kalsium Fosfat) yang sukar larut dalam tanah dan menyebabkan hilangnya kandungan fosfat dalam tanah. Hal ini mengakibatkan kandungan unsur hara lainnya sulit diserap oleh tanaman. Sehingga, hanya tanaman tertentu yang memiliki kisaran toleransi luas yang dapat bertahan hidup pada kondisi tersebut.
Pemanfaatan lahan tanah berkapur untuk pertanian memang belum banyak dilakukan karena terkendala oleh rendahnya kandungan unsur hara dan mikroorganisme tanah pada jenis tanah tersebut.
Alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan itu, yakni dengan menambahkan bakteri Pseudomonas yang dapat melarutkan fosfat tidak tersedia menjadi bentuk tersedia sehingga dapat diserap oleh tanaman.
Peranan bakteri Pseudomonas sebagai bakteri pelarut fosfat yang dapat melarutkan fosfat tidak tersedia menjadi bentuk tersedia bagi tanaman dikarenakan sekresi asam organik seperti asam formiat, asetat, propionat, laktat, glikolat, glioksilat, fumarat, tartat, ketobutirat, suksinat dan sitrat yang dapat membentuk khelat organik (kompleks stabil) dengan kation Al, Fe atau Ca yang mengikat P sehingga ion fosfat menjadi bebas dari ikatannya dan tersedia bagi tanaman.
Bakteri ini juga menghasilkan fitohormon dalam jumlah yang besar khususnya IAA untuk merangsang pertumbuhan dan pemanjangan batang pada tanaman.
Peran Unsur P
Unsur hara fosfor (P) sendiri berperan penting dalam proses metabolisme tumbuhan, diantaranya berperan dalam proses pembelahan sel, pembentukan akar halus dan rambut akar, pembentukan bunga, buah dan biji serta memperkuat daya tahan tanaman terhadap penyakit.
Tidak hanya itu saja, unsur hara P merupakan unsur pembangun asam nukleat yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman termasuk bertambahnya ukuran, volume, biomassa dan jumlah sel.
Bioboost merupakan salah satu produk PT. K-Link Indonesia yang ditujukan untuk membantu pertanian di Indonesia, merupakan pupuk hayati mengandung mikroorganisme yang baik bagi tanah, diantaranya mengandung bakteri Bacillus Sp, Pseudomonas Sp, Cytophaga yang bermanfaat menguraikan fosfat dan kalium dan perombak bahan organik.
Selain itu, unsur hara P juga mengandung bakteri Azotobacter Sp, Azospirilium Sp yang berfungsi untuk melindungi atau menyelimuti hormon tumbuhan, yang dapat pula berfungsi sebagai mikroba penambat N (nitrogen) dari udara bebas. Dengan menambahkan Bioboost, tidak ada halangan lagi untuk memanfaatkan tanah berkapur untuk bercocoktanam, bukan? (Angga/Marini)