Cegah Obesitas Pada Anak

Obesitas tidak hanya terjadi pada orang dewasa, namun juga bisa terjadi pada anak-anak. Banyak orang tua yang tidak sadar si buah hati alami obesitas. Mereka beranggapan bahwa anak yang memiliki tubuh gemuk menandakan anak itu sehat. Padahal kondisi tersebut sangat berpotensi membahayakan kesehatan buah hati Anda.

Banyak faktor penyebab obesitas pada anak yang dapat memicu beberapa masalah kesehatan, diantaranya:

Baca Juga: https://k-link.co.id/k-honey-5-in-1-sumber-energi-yang-menyehatkan/

(Foto : Shutterstock.com)

  • Diabetes Melitus Tipe 2(Foto : https://pxhere.com)Kondisi obesitas berdampak pada gaya hidup anak, seperti kurang aktif sehingga memengaruhi metabolisme glukosa dalam tubuh si kecil.
  • Penyempitan Pembuluh Darah(Foto : https://healthy-zone.ro)Penumpukan jumlah kalori pada anak obesitas dapat menyebabkan masalah pada pembuluh darah yang berisiko pada hipertensi dan stroke.
  • Masalah Saluran Pernapasan(Foto : Shutterstock.com)Obesitas pada anak dapat menggangu saluran pernapasan, membuat terjadinya penyempitan, pembekakan dan kesulitan untuk bernapas sehingga berisiko terkena penyakit asma.
  • Penyakit Perlemakan Hati Non-Alkoholik(Foto : Shutterstock.com)Obesitas dapat menyebabkan penumpukan lemak yang membahayakan organ hati.
  • Gangguan Pada Perilaku(Foto : Shutterstock.com)Anak yang menderita obesitas cenderung lebih sulit untuk bersosialisasi dan lebih mudah khawatir mengenai pendapat orang lain terhadap berat badannya.
  • Tidak Percaya Diri(Foto : Shutterstock.com)Tubuh dengan berat berlebihan kerap membuat seseorang menjadi tidak percaya diri dalam pergaulan.
  • Depresi(Foto : Shutterstock.com)Rasa tidak nyaman dan percaya diri membuat anak rentan mengalami depresi.

Mengonsumsi makanan yang kaya kandungan lemak jenuh dan gula (es krim, coklat, permen), kelompok makanan cepat saji atau fast food, serta minuman ringan diduga menjadi penyebab utama obesitas. Kebiasaan mengonsumsi gula pasir inilah yang menyebabkan masalah kegemukan.

Gula dapat meningkatkan hormon insulin, pada saat terlalu banyak mengonsumsi gula baik dari nasi, permen, susu kental manis atau lainnya membuat hormon insulin jauh lebih banyak untuk menetralkan gula di dalam darah. Akan tetapi kerja insulin yang lain adalah mengikat lemak sehingga semakin banyak insulin yang diproduksi maka akan menimbulkan penumpukan lemak.

Selain itu mengonsumsi gula juga bersifat adiktif atau menimbulkan rasa ketergantungan. Untuk itu Anda harus memperhatian pemberian asupan gula untuk sang buah hati. Bagaimana jika tidak ada gula, maka makanan atau minuman tidak akan terasa manis? Nah kita sebagai orang tua harus pintar. Pilih sumber lain yang dapat menciptakan rasa manis dan lebih sehat yaitu madu.

Jangan sampai memilih produk madu yang salah, karena banyak produk madu di pasaran yang palsu atau campuran artinya ditambahkan gula dan air. K-LINK memiliki produk madu murni yang teruji dan berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia) yaitu K-honey 5 in 1. Dibuat dari madu murni, royal jelly, ekstrak buah anggur, ekstrak buah delima dan ekstrak buah kurma, menjadikan produk madu yang komplit.

 

K-Honey 5 in 1 baik untuk memelihara kesehatan. Kombinasi madu murni, royal jelly dan ekstrak buah menjadikan rasanya lebih enak dan nikmat. Campurkan K-Honey 5 in 1 ke dalam makanan atau minuman favorit buah hati Anda, sehingga menjadikan anak terhindar dari obesitas dan tentu lebih sehat.

Selain mencegah obesitas, K-honey 5 in 1 dapat menambahkan energi dan stamina serta kandungan antioksidannya dapat menangkal radikal bebas menjaga kesehatan anak Anda. Ayo jadi orang tua yang cerdas dengan memberikan K-Honey 5 in 1, cegah bahaya obesitas pada anak. (Angga/Jody)

Artikel Rekomendasi: https://k-link.co.id/ini-5-manfaat-minum-madu-sebelum-tidur/