Mengenal Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Apa Anda pernah mendengar tentang penyakit PPOK? Dilansir dari Alodokter.com, PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis adalah penyakit peradangan paru yang berkembang dalam jangka waktu panjang. Penyakit ini menghalangi aliran udara dari paru-paru karena terhalang pembengkakan dan lendir atau dahak, sehingga penderitanya sulit bernapas.

PPOK dikategorikan sebagai penyakit progresif, artinya penyakit ini akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Menurut statistik, pada tahun 2012 lebih dari 3 juta orang meninggal akibat penyakit PPOK. Angka ini sama dengan 6 persen jumlah kematian di seluruh dunia pada tahun yang sama.

PPOK terdiri dari 2 jenis utama yaitu Bronkitis Kronis dan Emfisema. Pasien bisa memiliki salah satunya atau pun keduanya. Mari mengenal lebih jauh kedua penyakit tersebut:

Baca Juga: https://k-link.co.id/kenali-5-tanda-daya-tahan-tubuh-sedang-menurun/

  • Bronkitis Kronis Bronkitis adalah peradangan dinding saluran bronkus (cabang tenggorok). Penyakit ini menyebabkan dinding pada saluran bronkus di paru-paru menjadi merah, bengkak, dan dipenuhi lendir. Lendir inilah yang kemudian menyumbat saluran napas, sehingga membuat bernapas menjadi lebih sulit.
  • EmfisemaEmfisema secara bertahap merusak kantung udara (alveolus) di paru-paru sehingga membuat sesak napas. Rusaknya kantung udara akan membuat jumlah alveolus dalam paru-paru Anda semakin sedikit. Akibatnya, kadar oksigen yang mencapai aliran darah menurun. Kondisi ini juga membuat paru-paru membesar secara perlahan akibat udara yang terperangkap di dalam kantong dan sulit dikeluarkan.

Saat menarik napas udara bergerak dari batang tenggorok melewati bronkus untuk kemudian menuju ke alveolus. Dari alveolus, oksigen bergerak masuk ke darah, sementara karbondioksida ke luar dari darah. Begitulah pernapasan normal yang seharusnya. Namun, pada penderita PPOK prosesnya tak berjalan lancar. Gangguan yang muncul akibat penyakit ini dapat menyebabkan sesak napas. Hal ini menyebabkan paru-paru kekurangan oksigen, begitu juga organ tubuh lainnya. Beberapa kondisi ini dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit paru obstrukstif kronis, simak penjelasan di bawah ini:

  • Polusi Udara (Foto : https://assets.weforum.org)Polusi udara dapat menggangggu kerja paru-paru dan meningkatkan risiko penyakit paru obstruktif kronis. Polusi udara yang dimaksud seperti asap kendaraan bermotor, debu, atau pun bahan kimia.
  • Kebiasaan Merokok (Foto : https://www.huffpost.com/)Menurut American Lung Association (ALA) kebiasaan merokok menjadi penyebab sampai 90% kematian PPOK. Para perokok kira-kira 13 kali lebih mungkin untuk mengalami kematian akibat penyakit ini daripada mereka yang tidak pernah merokok. Paparan jangka panjang terhadap asap tembakau sangatlah berbahaya. Semakin lama tahun dan semakin banyak bungkus rokok yang Anda hisap, maka semakin besar pula risiko Anda.
  • Faktor Usia (Foto : https://webassets.inman.com/)PPOK akan berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun. Gejala penyakit umumnya muncul di usia 40 tahunan.
  • Penyakit Asma (Foto : https://www.respiratorytherapisteducation.com)Penderita penyakit asma, terutama yang merokok, rentan mengalami penyakit paru obstruktif kronis.
  • Genetika(Foto : https://hellosehat.com)Dalam kasus yang jarang terjadi, faktor genetik dapat menyebabkan orang yang tidak pernah merokok atau yang pernah terpapar partikulat jangka panjang untuk terkena PPOK. Kelainan genetik menyebabkan kekurangan alpha-1-antitrypsin (AAT). Banyak orang sebenarnya memiliki defisiensi AAT, meskipun hanya segelintir yang menyadarinya.

Pasien PPOK tidak dapat disembuhkan, namun Anda dapat meredakan gejala dan mengurangi kerusakan pada paru-paru. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan, simak ulasan di bawah ini:

  • Berhenti merokok, ini merupakan tindakan paling penting
  • Terapi oksigen di rumah. Untuk yang mengalami PPOK parah perlu pasokan oksigen berlebih menggunakan tabung oksigen
  • Vaksin, contohnya vaksin terhadap pneumococcus
  • Pengobatan, termasuk inhaler dan tablet untuk membuka saluran pernapasan dan antibiotik untuk mengatasi peradangan pada paru-paru
  • Konsumsi suplemen untuk membantu menjaga paru-paru serta meredakan gejala PPOK

Jaga kondisi paru-paru Anda agar tetap sehat dengan K-Sauda VCO. Kombinasi Virgin Coconut Oil, Habbatussauda dan vitamin di dalamnya membantu meningkatkan penyerapan oksigen sehingga efektif untuk mengurangi sesak napas pada paru-paru karena PPOK. Kandungan Habbatussauda pada K-Sauda VCO mengandung theophyline dan thymoquinone yang bermanfaat untuk melancarkan saluran pernapasan serta menguatkan paru-paru.

Kandungan Virgin Coconut Oil juga direkomendasikan untuk dikonsumsi dengan antibiotik dari dokter, sehingga dapat mengurangi sesak pada paru-paru serta membuat aliran oksigen dalam darah menjadi lancar. Antisipasi penyakit infeksi saluran pernapasan seperti PPOK dengan mengonsumsi K-Sauda VCO, semoga artikel ini bermanfaat, salam sehat! (Dedi/Jody/Rahma)

Artikel Rekomendasi: https://k-link.co.id/ketahui-manfaat-lemak-baik-untuk-tubuh/