Hi Sobat Tani! Apa Anda kerap menjumpai problematika tanaman, seperti salah satunya tanaman tidak subur dan alami banyak masalah? Sudah mencoba berbagai cara, namun masih saja belum menunjukkan hasil.
Tanaman tidak subur, biasanya ditandai dengan ukuran yang kerdil, pertumbuhan lambat, tanaman menguning, akar pendek hingga berwarna kemerahan. Meski sudah diberikan pemupukan, penyemprotan, pestisida, hingga hormon pertumbuhan tanaman, namun mengapa hasilnya masih belum memuaskan?
Apakah semua itu belum cukup, Sobat Tani! Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi? Berikut ini 5 penyebab tanaman tidak subur seperti dilansir dari berbagai sumber:
Sinar matahari dibutuhkan tanaman untuk proses fotosintesis. Saat kurang mendapatkan sinar matahari, tanaman bisa mengalami pertumbuhan yang lamban. Untuk itu, baiknya tempatkan tanaman agar terkena sinar matahari. Namun, perhatikan juga jenis tanaman Anda. Apakah mereka membutuhkan sinar matahari langsung atau sinar matahari teduh. Sesuaikan kebutuhan sinar matahari dengan jenis tanaman Anda.
2. Kekurangan atau Kelebihan Air
Kekurangan air jadi penyebab umum tanaman sulit tumbuh. Sebab, fungsi air sama seperti sinar matahari yang berperan dalam pertumbuhan tanaman. Namun, jangan sampai Anda kelebihan memberikan air. Beberapa tanaman tidak bisa tumbuh subur di tanah yang tergenang air. Jadi, penting bagi Anda untuk menjadwalkan penyiraman atau mengecek kondisi tanah sebelum proses menyirami.
3. Serangan Hama dan Penyakit
Bukan hal baru jika serangan hama dan penyakit bisa menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Bahkan Anda bisa mengeceknya dengan mata telanjang. Hama biasanya berupa serangga, ulat, dan binatang pengerat seperti tikus. Sementara penyakit tanaman dapat berupa jamur atau infeksi dari penyakit tanaman lain.
4. Salah Wadah dan Posisi
Hindari menanam tanaman besar dalam pot kecil. Tanaman butuh lahan cukup luas untuk tumbuh dan berkembang. Jika ingin menanam pohon buah-buahan, gunakan pot besar serta pastikan Anda memiliki tanah yang cukup. Selain itu, hindari mencampurkan tanaman atau menanam terlalu berdekatan. Ya, beberapa tanaman ada yang bersifat invasif, sehingga bisa menyerang dan memakan tanaman kecil lainnya. Contohnya seperti ivy Inggris, melati, dan kuncup merah. Baiknya buat area terpisah untuk menanamnya.
5. Kurang Memerhatikan Kondisi Tanah
Kondisi tanah buruk, seperti nutrisi tanah yang tidak seimbang, pH tanah tidak tepat, persaingan gulma, dan sebagainya. Untuk itu, saat Anda menanam sesuatu di tanah pekarangan, penting untuk mengecek kondisinya terlebih dulu. Apakah tanah cukup subur dan pHnya sesuai atau tidak adalah pertimbangan utama. Sayangnya kondisi tanah kerap diabaikan. Bahkan, tidak sedikit orang yang belum memahami apa itu keasaman tanah (pH tanah).
Dampak Kondisi Tanah yang Asam
pH tanah lebih rendah dari 5,6 umumnya membuat pertumbuhan tanaman menjadi terhambat akibat rendahnya ketersediaan unsur hara, seperti fosfor dan nitrogen. Namun bila pH lebih rendah dari 4.0, pada umumnya terjadi kenaikan Al3+ dalam larutan tanah, yang berdampak secara fisik merusak sistem perakaran, terutama akar-akar muda. Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.
Kabar baiknya, pengoptimalan kerja K-Bioboostkini bisa dimaksimalkan dengan K-Bioboost Step 1 untuk proses pembenahan tanah yang diperlukan pada kondisi tanah asam. K-Bioboost Step 1 adalah pupuk organik berbentuk cair. Mengandung asam humat atau zat organik dengan struktur molekul kompleks dan berat molekul tinggi (makromolekul atau polimer organik) aktif.
Pupuk organik ini berperan penting sebagai pembenahan tanah, meningkatkan kesuburan hingga membantu proses biokimia tanah. Kombinasi K-Bioboost Step 1 dengan K-Bioboost direkomendasikan untuk membantu tingkatkan produktivitas lahan, sehingga hasil pertanian meningkat, baik mutu maupun jumlah hasil. Untuk Anda yang ingin mengoptimalkan kondisi tanah, mengikat logam berat hingga memaksimalkan penggunaan pupuk, K-Bioboost Step 1 bisa diandalkan. Hasil panen melimpah, Sobat Tani makin jos gandos! (Angga/Jody)