Penuhi Asupan N, P, K Sesuai Kebutuhan (Bagian 3)

Terdapat tiga cara untuk meningkatkan penyerapan nutrisi bagi tanaman, yaitu meningkatkan ketersediaan mikroba/hayati, menambahkan sumber bahan organik, dan memperbaiki sifat kimia tanah (pH).

Mikroorganisme sangat berperan dalam menentukan kualitas dan kesuburan tanah hal ini dikarenakan:  

  • Mikroorganisme berperan dalam siklus energi
  • Mikroorganisme berperan dalam siklus hara
  • Mikroorganisme berperan dalam pembentukan agregat/ struktur  tanah
  • Menentukan kesehatan tanah (suppressive/conducive) Tanah dikatakan subur bila mempunyai kandungan dan keragaman biologi yang tinggi

Baca juga:  http://www.k-link.co.id/product/artno/319/K-Link-Bioboost-Suplemen-Tanah-Untuk-Hasil-Yang-Sehat-dan-Ramah-Lingkungan

Banyak sekali jenis bakteri yang berperan dalam penghambat unsur Nitrogen salah satunya adalah Rhizobium yang merupakan penambat N simbiotik, namun hanya bisa digunakan untuk tanaman tertentu saja. Sementara Azospirillium sp dan Azostobacter sp yang merupakan penambat N non-simbiotik, dapat digunakan untuk semua jenis tanaman.

Selain itu terdapat jenis mikroorganisme seperti pseudomonas, cytopgaha, dan bacillus yang juga memiliki peran untuk meningkatkan proses biokimia yang bermanfaat menghasilkan unsur N,P, dan K dalam jumlah sesuai kebutuhan tanaman dan mudah diserap oleh tanaman.

Dengan kandungan unsur hara makro seperti N, P, K dan unsur hara mikro Fe, Mn, Cu, dan unsur lainnya dalam  tanah, maka unsur hara yang dibutuhkan tanah akan terpenuhi  sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman.

 (Foto : lifepersona.com)

Untuk itulah, banyak para ahli menyarankan tetap mempertahankan kandungan mikroorganisme di dalam tanah. Selain meningkatkan proses biokimia dalam tanah, ada manfaat lain yaitu menguraikan residu bahan-bahan kimia dan pestisida agar tidak terpendam di dalam tanah dan tetap mengolah bahan organik yang masih bermanfaat untuk tumbuhan.

Baca juga: http://www.k-link.co.id/product/artno/763/Tumbuhan-Subur-Berkat-Tanah-Ideal 

Kebiasaan menggunakan pupuk kimia dan pestisida dapat membuat mikroorganisme di dalam tanah menjadi berkurang bahkan hilang sama sekali, akibatnya tanah menjadi tidak subur.

Atas dasar itu, banyak produsen yang membuat pupuk yang mengandung mikroorganisme untuk memenuhi kebutuhan mikroorganisme pada tanah.

Dengan maraknya jenis pupuk hayati yang sudah ada di Indonesia, membuat kita harus lebih selektif dalam menentukan pupuk. Pilihlah pupuk hayati yang mengandung jumlah dan jenis mikroorganisme lebih banyak dan lengkap.

Terus simak artikel kita minggu depan ya, karena minggu depan kita akan membahas salah satu produk pupuk hayati paling baik saat ini, sampai jumpa dan salam sukses. (Angga/Marini)