Salah satu panca indera yang berperan penting dalam kehidupan anak adalah penglihatannya. Namun, jika penglihatan seorang anak buruk, tidak mudah bagi Si Kecil untuk mengomunikasikannya, terutama jika memiliki penglihatan buruk sejak bayi.
Dear parents, penting bagi orang tua untuk mengawasi tanda-tanda atau perilaku umum yang menunjukkan masalah penglihatan pada anak-anak. Melansir dari berbagai sumber, berikut ini tanda-tanda yang dapat menunjukkan anak Anda mengalami masalah penglihatan. Mulai dari sering mengucek mata sampai berkedip secara berlebihan.
Saat memperhatikan anak Anda sering menucek matanya, periksalah kondisi matanya terlebih dahulu. Mata merah, bengkak atau keluar cairan bisa berarti mereka memiliki infeksi mata seperti konjungtivitis. Kondisi tersebut bisa juga disebabkan oleh ketegangan mata. Hal itu berisiko menyebabkan mata terasa lelah atau sakit, yang akan mendorong anak Anda untuk menguceknya.
2. Menyipitkan Mata
Orang biasanya menyipitkan mata sebagai respons terhadap cahaya terang. Menyipitkan mata mengubah bentuknya untuk memudahkan cahaya mencapai fovea, bagian mata yang menghasilkan fokus terbaik. Anak-anak yang menyipitkan mata saat menonton TV atau melihat objek yang jauh mungkin mengalami kesulitan fokus karena masalah penglihatan.
3. Menonton TV Terlalu Dekat
Melansir dari laman KlikDokter, anak yang menonton TV dengan jarak dekat bisa jadi tanda ia punya masalah mata. Selain itu, kesulitan saat membaca buku atau melihat sesuatu yang agak jauh juga bisa jadi tanda masalah refraksi seperti mata minus, mata silinder atau astigmatisme.
4. Kesulitan dengan Tulisan Tangan
Anak-anak yang memiliki tulisan tangan yang tidak rapi atau kesulitan mewarnai dalam garis mungkin memiliki integrasi motorik visual yang salah. Seorang anak yang mengalami hal ini akan berjuang untuk memahami dan mereproduksi gambar visual melalui tulisan atau gambar. Selain itu, banyak juga anak-anak dengan masalah ini dapat merespons secara verbal tetapi tidak secara tertulis.
5. Koordinasi Tangan dan Mata yang Buruk
Seorang anak yang sering menabrak sesuatu atau kesulitan menangkap benda yang dilemparkan kepadanya mungkin memiliki masalaha penglihatan yang memengaruhi persepsi kedalamannya. Masalah penglihatan yang dapat memengaruhi persepsi kedalaman termasuk strabismus, ambliopia dan masalah saraf tertentu di dalam mata.
6. Sensitivitas Cahaya
Sebuah penelitian yang dilakukan pada anak-anak dengan eksotropia, sejenis strabismus di mana mata mengarah ke luar, menyimpulkan bahwa lebih dari 50% dari mereka mengalami sensitivitas cahaya (fotofobia) atau menyipitkan mata. Sinar matahari, lampu neon dan lampu pijar dapat menyebabkan gejala fotofobia atau menyipitkan mata dan memicu sakit kepala.
7. Gerakan Mata yang Tidak Sejajar
Kondisi Ini sering muncul disertai tanda mata mengarah ke dalam atau ke luar, sementara yang lain tetap fokus. Gangguan keselarasan mata disebut juga strabismus. Tanda serupa lainnya adalah gerakan mata yang tidak normal. Contohnya adalah mata menyentak ke kiri atau ke kanan saat anak mencoba untuk fokus pada suatu objek, atau tampak menyeret maju mundur melintasi garis penglihatan seperti pendulum.
8. Kesulitan Membedakan Antara Kanan dan Kiri
Meski sebenarnya cukup umum mengalami kesulitan membedakan kanan dan kiri (sekitar sepertiga orang dewasa kadang-kadang mengalami masalah ini), namun kesulitan yang ekstrem pada anak-anak dapat menjadi gejala dari salah satu jenis disleksia, yang dikenal sebagai disleksia terarah. Bagi anak yang mengalaminya akan menunjukkan ketidakmampuan ekstrem untuk memahami perbedaan antara kiri dan kanan serta memiliki kecenderungan untuk menjadi bingung. Selain itu, mungkin juga menunjukkan masalah dengan memori jangka pendek.
9. Perubahan Warna Pupil
Jika salah satu mata anak Anda tampak terlihat berwarna putih atau kabur, terutama di sekitar pupil, penting untuk memeriksakan matanya ke dokter spesialis mata anak. Bisa jadi itu pertanda retinoblastoma, sejenis kanker mata pada anak yang biasanya menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun dan dapat muncul pada salah satu atau kedua mata. Meskipun kondisi ini dapat diobati, tetap diperlukan adanya deteksi dini.
10. Air Mata yang Berlebihan
Air mata yang berlebihan (epiphora) bisa menjadi tanda dari beberapa masalah mata. Anak Anda mungkin mengalami kesulitan menutup mata sepenuhnya saat tidur, suatu kondisi yang disebut lagophthalmos, yang mengeringkan mata dan menyebabkan mereka berair di siang hari. Alasan lain anak Anda mengalami epifora mungkin karena saluran air mata tersumbat yang membuat air mata tidak mengalir dengan baik. Saluran air mata yang tersumbat dapat terinfeksi dan sangat menyakitkan, tetapi infeksi mudah diobati dengan antibiotik.
11. Berkedip Secara Berlebihan
Berkedip adalah gerakan refleks alami pada mata untuk menghidrasi mata dan membersihkannya dari iritasi. Namun jika Si Kecil berkedip secara berlebihan, terutama saat mereka mencoba untuk fokus pada suatu objek, bisa jadi karena mereka tidak dapat melihat dengan jelas dan berkedip untuk menjernihkan mata dan bayangannya. Selain itu bisa jadi hal tersebut terjadi karena mengalami konjungtivitis, goresan pada kornea, eksotropia intermiten, alergi atau mata kering.
Dear parents, pastikan Anda memberikan yang terbaik bagi kesehatan anak Anda, terutama kesehatan pada mata. Untuk membantu menjaga mata anak dari masalah penglihatan, terutama jika anak Anda sering menggunakan gawai atau gadget, rekomendasinya ada kacamata K-Ion Nano.
Kebaikan ion negatif + lensa anti radiasi di dalamnya bermanfaat sebagai perlindungan mata dari dampak negatif sinar biru pada gadget, sekaligus membantu menyegarkan dan menjaga kesehatan mata. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk kesehatan Si Kecil demi perkembangan mereka di masa depan, ya!