Baik pria maupun wanita yang memakai kacamata memiliki pesona tersendiri, salah satunya sering dianggap pintar. Namun, benarkah orang berkacamata merupakan tanda kecerdasan? Yuk, cari tahu di sini!
Bukan tanpa alasan, stereotype orang berkacamata sering dianggap pintar sudah sejak lama muncul di benak masyarakat. Seperti di kisah film atau serial tv, orang kutu buku hingga profesor identik memakai kacamata. Melansir dari Kompas, riset University of Griningen, Belanda mengatakan, stereotype orang berkacamata dianggap pintar berasal dari abad pertengahan, saat para Biksu memakai kacamata untuk belajar karena kemampuan visual mereka menurun.
Ya, tanpa disadari masyarakat sering menghubungkan kacamata dengan tanda kecerdasan. Simak alasan lainnya di bawah ini seperti dilansir dari berbagai sumber:
1. Meski Kenyataannya Nggak Terlalu Pintar
Seseorang yang memakai kacamata memang akan terlihat lebih intelektual dan cerdas. Karena kacamata yang dipakai tersebut bisa memunculkan kesan bahwa mereka adalah orang rajin membaca dan memiliki wawasan yang luas. Meskipun kenyataannya mereka tidak demikian, namun saat memakai kacamata, orang bisa terlihat lebih pintar, lho.
2. Dewasa, Bisa Dipercaya, dan Misterius
Selain dianggap pintar, orang berkacamata juga bisa memunculkan kesan dewasa dan bisa dipercaya. Orang berkacamata akan terlihat lebih kalem dan memiliki wibawa. Itulah mengapa banyak orang yang mencari jodoh seseorang yang berkacamata untuk diajak ke jenjang yang lebih serius. Dengan berkacamata, seseorang juga bisa terkesan dipercaya dan akan selalu bertanggung jawab. Uniknya, orang berkacamata terlihat lebih menarik karena mereka juga terlihat misterius, lho. Baik pria maupun wanita, biasanya mereka akan lebih mudah tertarik kepada seseorang yang cukup misterius.
3. Sering Digunakan untuk Meluluhkan Hati
Melansir dari The Guardian, sejumlah penelitian menemukan fakta bahwa orang yang memakai kacamata sering dianggap pintar dan bisa diandalkan. Sebagai informasi, banyak pengacara yang meminta klien mereka untuk memakai kacamata di persidangan. Pengacara Harvey Slovis menjelaskan kepada majalah New York, bahwa mereka yang berkacamata dapat memperhalus penampilan mereka sehingga tidak terlihat sebagai pelaku kejahatan.
4. Kacamata Tidak Bisa Jadi Indikator Tanda Kecerdasan
Terakhir yang perlu Anda ketahui, pada kenyataannya kacamata tidak bisa jadi indikator tanda kecerdasan seseorang. Namun, anggapan ini begitu berkembang dan masih melekat di benak masyarakat.
Jadi, masih percaya dengan stereotype orang berkacamata itu pintar? Nyatanya, setiap orang memiliki tanda kecerdasan yang berbeda-beda. Namun, kacamata pintar K-Ion Nano Smart Eye Wear cerdasnya nggak sekadar stereotype, lho. Hadir untuk masa depan. Kacamata pintar K-Ion Nano Smart Eye Wear siap menemani setiap petualangan seru Anda.
Mulai gaya hidup cerdas dengan pengalaman baru. Untuk kenyamanan berkomunikasi dan entertainment, kacamata pintar ini dilengkapi konektivitas Bluetooth 5.0, kualitas audio HD Stereo, Built in Call Microphone+ Noise Canceling, sampai Support Virtual Assistant (Google Assistant & Siri). Kandungan Ion Negatif + Infrared (FAR) di dalamnya berperan membantu menambah suplai oksigen di sekitar mata, agar mata tidak mudah lelah dan tetap nyaman. Ditambah fitur lengkap dalam satu lensa, di antaranya Anti-Blue Ray, Anti UV, Anti Fog, dan TAC Smart Photochromic. Benar-benar kacamata pintar dari masa depan yang peduli sama kesehatan sampai hiburan Anda. K-Ion Nano Smart Eye Wear, smart glasses, smart life!