Mengatasi Permasalahan Pada Bidang Peternakan – Bagian 3

Halo Mitra K-LINK di seluruh Indonesia! Kali ini kita masih akan membahas masalah-masalah dalam bidang peternakan, terutama cara mengatasinya. Nah, dalam artikel ini yang menjadi bahan utama penjelasannya yaitu cara kerja bakteri baik atau probiotik yang digunakan dalam suplemen untuk ternak. Sebelumnya, Anda bisa melihat penjelasan artikel ini pada Bagian 1 dan Bagian 2.

Seperti yang sudah dibahas pada artikel lalu, suplemen yang mengandung probiotik atau bakteri baik sangat berperan penting bagi hewan ternak, baik hewan besar, kecil, maupun unggas. Hal ini karena probiotik dapat meningkatkan kesehatan ternak, misalnya berat badan bertambah cukup baik, mengurangi stres, dan menurunkan kadar kolestrol pada daging ternak. Lantas, bagaimana cara kerja probiotik dalam suplemen sehingga membuat kesehatan terjaga dengan baik? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini:

Baca Juga: K-Link Bioboost Suplemen Tanah, Untuk Hasil Yang Sehat dan Ramah Lingkungan

Jenis dan mekanisme kerja probiotik

  1. Azostobacter sp dan Azospirilium sp merupakan bakteri yang berfungsi meningkatkan penyerapan sari-sari makanan. Kedua bakter ini juga merangsang pertumbuhan spora yang ada pada tanah atau lumpur menjadi plankton, yaitu makanan alami ikan, udang dan belut.
  2. Bacillus sp merupakan bakteri yang terdapat dalam produk probiotik. Terdiri dari spora yang bersifat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah penyakit pada ikan dan hewan ternak. Bakteri ini mengandung bersifat sebagai antibiotik yang berperan menghambat pertumbuhan bakteri negatif.
  3. Pseudomonas sp merupakan bakteri hidrokarbonoklastik yang mampu mendegradasi berbagai jenis hidrokarbon dan dapat menguraikan sisa-sisa makanan. Selain itu, bakteri ini juga memecah dan atau mengurangi racun-racun, pestisida, dan sisa-sisa makanan atau bahan organik, sehingga kualitas air serta biotanya selalu terjaga dengan baik.
  4. Cytophaga sp merupakan bakteri yang bermanfaat menekan perkembangan bakteri patogen di dalam tanah dan air tambak atau kolam yang terjaga dengan baik.

Artikel Rekomendasi: Bahaya Sinar Matahari Bagi Kulit

Kalau melihat dari mekanisme kerja dari beberapa probiotik tersebut, manfaat-manfaat yang ada dalam masing-masing bakteri baik memang memberikan hasil positif pada ternak. Misalnya saja salah satu kendala, yakni Indonesia sering mengalami kemarau panjang yang berakibat pada kekeringan, kondisi kesehatan hewan ternak tetap terjaga dengan baik. Terlebih, probiotik dalam suplemen memang bisa digunakan untuk semua jenis ternak, baik hewan besar, kecil, maupun unggas. Sangat disayangnya kalau tidak dimanfaatkan untuk dikonsumsi hewan ternak.

Selain itu, keberadaan probiotik bagi ternak terbukti cukup penting karena berdampak terhadap produktivitas ternak. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan bahwa tergganggunya ketersedian pakan ternak tidak akan meningkatkan pertambahan bobot badan, penurunan kualitas produksi susu segar, bahkan sampai menurunkan bobot badan harian. Apabila terjadi, maka penurunan kualitas produksi ini sangat berpengaruh pada keuntungan. Hal ini karena biaya produksi tetap harus dikeluarkan oleh peternak, sehingga peternak secara perlahan akan mengalami kerugian. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika peternak mulai sekarang memberikan probiotik pada ternak.

Lalu, bagaimana cara mendapatkan probiotik dan seperti apa cara pemberiannya pada ternak? Mitra K-LINK dapat menemukan jawabannya pada artikel selanjutnya dengan pembahasan lebih jelas lagi dalam mengatasi permasalahan ternak. Nantikan artikel berikutnya ya! (Angga/Dwita)

Baca Juga: Tanaman Subur Berkualitas Berkat Mikroba Perombak Bahan Organik