Lipstik, Kosmetik Andalan Wanita Sang Penggerak Ekonomi
Sejarah lipstik warna-warni dimulai oleh Ratu Schub-ad pada masa Ur kuno sekitar tahun 3.500 Sebelum Masehi (SM). Ratu Sumeria menggunakan pewarna bibir yang terbuat dari timah putih dan batu merah yang dihancurkan. Sampai akhirnya sampai di abad ke 21 ini, lahir istilah “Lipstik Index”.
Apa artinya “Lipstik Index"?
Lipstik Index adalah salah satu istilah yang populer dalam industri kosmetik internasional. Pertama kali diperkenalkan oleh Leonard Lauder, mantan direktur Estee Lauder. Lipstik indeks merupakan teori yang menunjukkan bahwa penjualan kosmetik, secara spesifik lipstik, bisa menjadi indikator dari kondisi ekonomi suatu bangsa. Jadi, semakin tinggi angka pembelian produk lipstik di suatu negara, maka makin tinggi pula kemampuan daya beli penduduknya.
Dirilis dari situs CNN Indonesia, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan industri kosmetik dalam negeri tumbuh 20 persen pada tahun 2017. Kenaikan pertumbuhan hingga double digit ini didorong permintaan besar dari pasar domestik dan ekspor seiring tren masyarakat yang mulai memerhatikan produk perawatan tubuh sebagai kebutuhan utama. Yang menarik tentu saja, lipstik adalah produk yang menjadi pilihan nomor satu para konsumen.
Generasi milenial juga menjadi kunci penting dalam inovasi industri kosmetik terutama produk lipstik. Tentu saja yaitu lewat social media karena lebih efektif dan less costly. Bahkan, di Korea, banyak strategi marketing yang konsisten memberikan paket kosmetik sebagai souvenir.
Dengan banyaknya pilihan lipstik di depan mata, penting juga untuk memahami sudut pandang kualitas lipstik yang harus memenuhi sepuluh persyaratan ini:
- Tidak mengiritasi atau menimbulkan alergi pada bibir
- Penampilan menarik, baik warna, bau, rasa, maupun bentuknya
- Memberikan warna yang merata pada bibir
- Stabil dalam penyimpanan
- Tidak meneteskan minyak, permukaannya mulus, tidak berbintik-bintik, atau memperlihatkan hal-hal yang tidak menarik
- Melapisi bibir secara mencukupi
- Dapat bertahan di bibir
- Cukup melekat pada bibir, tetapi tidak sampai lengket
- Melembabkan bibir dan tidak mengeringkannya
- Aman dari bahan yang membahayakan lapisan kulit bibir paling luar
Menariknya, ada dua tes khusus dalam proses pembuatan lipstik: Tes Panas dan Tes Pecah. Dalam uji panas, biasanya lipstik ditempatkan dalam oven suhu konstan lebih dari 130 derajat Fahrenheit (54 derajat Celcius) selama 24 jam. Lipstik yang tahan panas, tidak akan mengalami kerusakan. Sementara dalam uji pecah, lipstik diletakkan dalam dua tempat, dalam posisi diperpanjang. Berat ditambahkan kepada dua tempat tersebut di bagian lipstik pada 30-detik interval sampai pecah lipstik. Tekanan yang dibutuhkan untuk pecah lipstik ini kemudian diperiksa apakah sudah cukup aman untuk dirilis ke pasaran.
Dengan meningkatnya permintaan produk kosmetik, khususnya kebutuhan lipstik, PT. K-Link Indonesia turut mendistribusikan lipstik yang sudah mendapat sertifikat halal dari MUI. Selain memenuhi 10 syarat utama kualitas lipstik, K-BeauCareline D’Flora Lipstick juga memiliki kandungan komposisi yang ramah bagi muslimah juga wanita hamil dan ibu menyusui.
K-BeauCareline D’Flora Lipstick atau D’Flora Lipstick yang tentu saja sudah lolos uji panas dan pecah, hadir dalam bentuk stick dengan 6 pilihan warna berbeda. Diperkaya jojoba oil dan kolagen sebagai pelembap bibir dan vitamin A, C dan E untuk menutrisi sekaligus sebagai antioksidan, D’Flora Lipstick juga bernilai ekonomis tinggi. Tren gradasi warna dibibir atau yang biasa disebut ombre lips juga bisa diaplikasikan dengan seri D’Flora Lipstick dengan memadukan dua warna lipstik. Caranya tinggal oleskan D’Flora Lipstick yang berwarna nude untuk dasar ke seluruh permukaan bibir, lalu tambahkan warna yang lebih terang hanya ke bagian bibir dalamnya saja. Voila, tampil berbeda dengan kurang dari dua menit!
K-BeauCareline D’Flora Lipstick ini bisa juga digunakan sebagai blush on di pipi dan juga eyeshadow di kelopak mata. Selain mampu merawat lapisan paling luar bibir, seri D’Flora Lipstick bebas bahan berbahaya seperti merkuri, hydroquinone dan rhodamin sebagai pewarna pada lipstik, sehingga aman digunakan pada kulit pipi dan kelopak mata.
Kini wanita Indonesia menjadi konsumen pintar dan berkontribusi dalam pergerakan ekonomi yang positif. Tampil percaya diri karena yakin atas pilihan produk yang berkualitas serta aman untuk kesehatan. Jelang hari dengan senyum manis bersama D’Flora Lipstick!