Kenali Bahaya Obesitas di Usia Muda

Di Indonesia angka penderita obesitas meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi obesitas pada orang dewasa di atas 18 tahun meningkat pada tiga periode Riskedas, yaitu sebanyak 10,5% tahun 2007, 14,8% tahun 2013, dan 21,8% tahun 2018.

Obesitas terjadi ketika asupan kalori yang masuk ke tubuh lebih banyak daripada aktivitas pembakaran kalori. Alhasil, kalori yang berlebih akan menumpuk dan menyebabkan berat badan meningkat. Obesitas disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari faktor genetik, efek samping obat-obatan, kurang tidur, hingga gaya hidup yang kurang baik. Meningkatnya angka obesitas di Indonesia diikuti dengan pola peningkatan gaya hidup yang tidak sehat.

Misalnya, menurut data Riskesdas, prevalensi merokok pada usia remaja di Indonesia meningkat dari 7,2% menjadi 9,1% pada jarak 2013-2018. Hal itu diikuti dengan proporsi konsumsi minuman beralkohol juga meningkat dari 3% menjadi 3,3%. Namun, proporsi aktivitas fisik serta konsumsi buah dan sayur pada penduduk justru berkurang.

(Foto : https://unsplash.com/)

Frekuensi memakan junk food serta makanan yang mengandung lemak lainnya juga dapat memicu obesitas. Ditambah lagi, kehidupan yang serba didukung teknologi membuat kita menjadi jarang bergerak, sehingga kita menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk dibanding berjalan kaki.

Ketika seseorang mengalami obesitas di usia muda, ia akan rentan terkena diabetes 2, di mana kondisi tubuhnya tidak dapat melakukan metabolisme glukosa dengan baik. Ditambah lagi, obesitas dapat menyebabkan hipertensi sehingga jantung menjadi tegang. Hal tersebut kemungkinan dapat memicu penumpukan plak pada bagian arteri. Alhasil, arteri akan menyempit dan mengeras, kemudian menyebabkan serangan jantung atau stroke di masa depan.

Para penderita obesitas disarankan untuk melakukan diet dan mengatur pola makan yang disiplin. Contohnya, mereka wajib sarapan pukul 7 pagi, memakan camilan sehat pukul 10 pagi dan 4 sore, makan siang pukul 12 siang, dan menutupnya dengan makan malam pukul 6 sore. Sebaiknya, penderita obesitas juga menjaga asupan nutrisi yang masuk ke tubuh mereka. Pilihlah karbohidrat kompleks yang mengandung banyak serat seperti oats, pasta dan roti gandum, quinoa, atau nasi merah.

Begitu pula dengan protein yang dikonsumsi, sebaiknya memilih tahu dan tempe untuk protein nabati, serta ikan dan daging ayam tanpa kulit untuk protein hewani. Hindari terlalu banyak memakan daging merah dan protein yang digoreng, karena hal itu dapat menimbulkan peningkatan lemak dalam tubuh.

Selain pencegahan melalui makanan, melakukan olahraga rutin adalah hal yang penting. Biasakan untuk menggerakan otot Anda setiap harinya, dimulai dengan olahraga yang ringan seperti lari, renang, senam, atau latihan. Olahraga dapat membantu melancarkan peredaran darah serta meningkatkan metabolisme dalam tubuh Anda.

Sebagai pelengkap, penggunaan pakaian yang nyaman dapat membuat aktivitas olahraga semakin maksimal. K-Perfect Aura Pants dapat menjadi salah satu solusi Anda dalam mencegah masalah obesitas. Dirancang dengan teknologi tinggi yang mengandung ion negatif, K-Perfect Aura Pants dapat membantu dalam proses pembakaran lemak, meningkatkan imunitas, serta mengencangkan otot.

Telah tersertifikasi dibuat dari bahan-bahan alami, K-Perfect Aura Pants juga dapat mempercepat proses regenerasi kulit, meningkatkan elastisitas, serta mengandung teknologi nano yang membawa manfaat langsung pada tubuh. Anda juga bisa menggunakan K-Perfect Aura Pants saat beraktivitas, karena celana ini dapat menunjang penampilan Anda dengan desainnya yang elegan. Selain itu, celana inovatif ini juga dapat membantu mengurangi ketagangan otot dan kram, sembelit, hingga masalah menstruasi.

Mengalami obesitas di usia muda tak hanya bahaya bagi kesehatan, tetapi juga dapat mengganggu produktivitas keseharian Anda. Mulailah atur pola makan dan olahraga sejak dini, karena tak ada yang bisa menjaga tubuh kita tetap sehat dan bugar selain diri kita sendiri.