Hindari Komplikasi, Tangani Campak dengan Tepat

Campak jika tidak ditangani dengan tepat, akan menyebabkan komplikasi yang sangat berbahaya. Komplikasi dari campak diantaranya ialah radang pada telinga, bronkitis, infeksi paru-paru (pneumonia) bahkan infeksi otak (ensefalitis) hingga meninggal dunia.

Selain gizi buruk, Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus campak baru-baru ini juga terjadi di Kabupaten Papua, Asmat. Data Kemenkes menyebutkan, terdapat 646 anak terkena wabah campak dan 144 anak menderita gizi buruk di Asmat. Selain itu ditemukan pula 25 anak suspek campak serta empat anak yang terkena campak dan gizi buruk.

Campak sendiri merupakan penyakit yang disebabkan infeksi virus menular yang menyerang sistem pernapasan. Virus yang banyak menyerang anak-anak ini, berdiam dalam sistem pernapasan, sehingga virus menular dengan berbagai cara, bisa melalui batuk, bersin, atau sentuhan juga dapat ditularkan melalui berbagi makanan dengan peralatan yang sama dengan penderita atau melalui benda yang terkontaminasi. Virus ini menyebar melalui udara serta dapat bertahan hidup di luar tubuh selama 2 jam.

Gejala campak yang umum terjadi dan paling mudah terlihat adalah merah ruam, yang kerap muncul antara 2 hingga 4 hari setelah timbulnya gejala lain. Sebelum ruam muncul, seseorang yang terinfeksi juga alami sakit tenggorokan, juga flu seperti batuk dan bersin, beberapa juga alami demam tinggi dengan suhu tubuh dapat mencapai lebih dari 38 derajat celsius, diare hingga sakit mata. Ketika virus menyerang, virus juga dapat mempengaruhi kelenjar getah bening yang membuat kelenjar membengkak. Kebanyakan gejala tersebut dialami selama 7 hingga 10 hari.

“Campak harus cepat ditangani dengan tepat. Sebab, bila campak terlambat diantisipasi, bisa timbul komplikasi yang berbahaya walaupun tidak banyak penderitanya,” tutur Medical Consultan PT K-Link Indonesia, dr.Sugiarto, AAAK, Med.Cos.

Beberapa komplikasi yang kerap terjadi diantaranya adalah radang pada telinga, bronkitis, infeksi paru-paru (pneumonia), dan infeksi otak (ensefalitis) hingga meninggal dunia.

Dikatakan Sugi, karena mudah menular, seseorang yang terkena campak disarankan untuk istirahat dan berhenti beraktivitas. Karena tidak ada pengobatan yang khusus untuk penyakitnya. Selain dengan beristirahat, pemulihannya dapat dilakukan dengan perbanyak minum air putih dan mengonsumsi makanan bergizi. Pemberian vaksin Measles Rubella (MR) menjadi hal yang diwajibkan oleh Pemerintah agar anak terlindung dari penyakit campak dan rubella yang berdampak pada kematian.

K-LINK memiliki produk-produk untuk membantu sekaligus melindungi diri dari campak, diantaranya K-Liquid Chlorophyll untuk cleansing, Gamat Ekstrak Emulsion, K-Sauda VCO, K-Honey 5in1 dan K-C Susu Skim dan K-Vit C Plus Teavigo untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. (Inggrid/Jody)