Berkebun kekinian merujuk pada urban farming yang banyak digemari masyarakat. Kondisi ini tentu bisa menjadi solusi terbatasnya lahan terbuka hijau hingga membantu penuhi kebutuhan pangan di masa mendatang, khususnya di perkotaan.
Pojok Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia menyebutkan, bahwa berkebun kekinian dengan urban farming dapat menjadi konsep pertanian ideal di masa depan. Dalam memulai berkebun kekinian ini, Anda harus mengenal terlebih dahulu berbagai metode yang umum digunakan dalam urban farming. Lantas, apa saja metodenya? Berikut ini ulasannya seperti dilansir dari berbagai sumber:
Berasal dari Bahasa Inggris, yaitu vertical dan culture. Vertikultur menjadi teknik bercocok tanam di ruang atau lahan sempit. Melansir dari Eratani, metode berkebun kekinian ini manfaatkan bidang vertikal sebagai tempat bercocok tanam yang dilakukan bertingkat. Sistem vertikultur bisa dilakukan dengan menanam di pot, polybag, pipa paralon, botol bekas, hingga ban bekas, sehingga mampu membantu mengurangi masalah sampah. Bayam, sawi, dan stoberi menjadi tanaman yang cocok untuk vertikultur.
2. Hidroponik
Teknik berkebun kekinian ini cukup populer di masyarakat. Hidroponik menjadi teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah. Jadi, teknik hidroponik ini hanya menggunakan air dan campuran nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Sama seperti vertikultur, hidroponik juga menggunakan botol atau paralon sebagai tempat menanam. Ada banyak tanaman yang bisa ditanam dengan teknik hidroponik. Seperti tanaman kangkung, sawi hijau, pakcoy, selada, paprika, dan lainnya.
3. Aquaponik
Cukup unik karena diawali dengan membentuk sebuah ekosistem tak langsung antara budidaya ikan dan tanaman. Air dari dalam kolam ikan yang penuh nutrisi kemudian dialiri ke media tanam, sehingga tanaman mendapatkan nutrisi yang bagus. Tanaman yang cocok dibudidaya dengan aquaponik adalah selada, kangkung, hingga pakcoy.
4. Wall Gardening
Berkebun kekinian dengan metode wall gardening menurut laman Bisnis termasuk dalam jenis budidaya tanaman vertikal. Bedanya, metode ini manfaatkan tembok atau dinding sebagai tempat untuk menempatkan modul pertanaman. Cukup populer untuk tanaman hias serta kerap dijumpai di sekitar kawasan perkantoran. Tanaman yang tepat dibudidaya dengan wall gardening di antaranya cabai, tomat, dan beragam tanaman hias.
Ciptakan berkebun kekinian yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berkualitas tinggi, salah satunya dengan penggunaan pupuk organik atau lebih tepatnya pupuk hayati seperti K-Bioboostdan K-Bioboost Step 1. Kandungan Azotobacter sp dan mikroorganisme tanah unggul lainnya pada K-Bioboost, bermanfaat membantu penambah nitrogen non-simbiotik, sehingga dapat meningkatkan maupun memperbaiki kandungan unsur nitrogen dalam tanah.
Untuk mengoptimalkan penyerapan nutrisi tanaman, K-Bioboost Step 1 siap diandalkan. Ini merupakan produk yang mengandung asam humat untuk membantu menetralkan pH tanah, sehingga mengoptimalkan penyerapan nutrisi dan pupuk. Tanah jauh lebih subur, kesempatan panen berlimpah jadi lebih besar. Setelah mengenal metode di atas, Anda mau mencoba yang mana? Ingat berkebun kekinian, ingat K-Bioboost dan K-Bioboost Step 1! Cek Promo Product Talk Nasional ZoomBioboost untuk mendapatkan K-Bioboost dan K-Bioboost Step 1 dengan harga spesial, atau klik di sini. Hematnya nggak nanggung!
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Diakses pada 2023. Urban Farming: Solusi Ketahanan Pangan Rumah Tangga Perkotaan.
Pojok Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Diakses pada 2023. Urban Farming dan Alternatif Sistem Pangan Berkelanjutan.
Eratani. Diakses pada 2023. Urban Farming, Cara Berkebun ‘Kekinian’ Bisa Hasilkan Cuan.
Bisnis. Diakses pada 2023. Ingin Mulai Urban Farming? Kenali Ragam Sub Sistem Budidaya.