Perawatan tanaman cabai sangat diperlukan guna membantu mencegah tanaman terserang hama dan penyakit. Sobat Tani wajib tahu, penyakit paktek menjadi salah satu musuh yang harus diwaspadai tanaman cabai, lho.
Melansir dari laman resmi Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (23/09/2022), antraknose atau penyakit patek masih menjadi momok bagi petani cabai di seluruh Tanah Air. Bagaimana tidak, nyatanya penyakit patek berpotensi menyebabkan kegagalan panen yang tentu sangat merugikan Sobat Tani. Ya, penyakit patek bisa menyebabkan tanaman cabai siap panen banyak yang membusuk.
Perlu Sobat Tani ketahui, jika tanaman cabai sudah mulai terkena antraknose, maka pengendaliannya akan sulit dilakukan. Penyakit patek merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai pada tanaman cabai keriting, cabai besar, serta cabai rawit karena berpotensi mendatangkan kerugian. Mirisnya, potensi kehilangan hasil cabai diperkirakan berkisar antara 20-90 persen, terutama pada saat musim penghujan.
Patogen utama penyakit antraknose pada cabai di Indonesia paling banyak disebabkan oleh jamur colletotrichum acutatum simmon. Sementara itu, antraknose yang disebabkan oleh jamur c. acutatum dapat menyerang semua fase buah cabai, baik yang masak maupun yang masih muda, tetapi tidak menyerang daun dan batang tanaman cabai. Pengendaliannya sebenarnya bisa dilakukan, di antaranya dengan menggunakan benih sehat, perawatan di lingkungan sekitar tanaman mutlak dilakukan, terutama cabang air, penyiangan gulma, dan pengaliran air yang tergenang. Terapkan juga jarak tanam yang agak lebar, sekitar 65-70 cm (lebih baik 70 cm), serta ditanam secara zig-zag.
Pentingnya Penggunaan Pupuk Hayati
Sobat Tani juga bisa gunakan agensia hayati antagonis atau memanfaatkan mikroba pseudomonas fluorescens dan bacillus subtilis. Salah satu agensia antagonis adalah dengan memanfaatkan trichoderma spp. Hasil penelitian di laboratorium menunjukkan, bahwa trichoderma dapat menghambat laju perkembangan jamur C. acutatum penyebab penyakit antraknose.
Kabar baiknya, ada K-Bioboost yang merupakan pupuk hayati yang mengandung mikroorganisme tanah yang unggul, yaitu Azotobacter sp, Azospirilium sp, Pseudomonas, Bacillus sp, serta Cytophaga sp. Yang tak kalah penting, pupuk hayati ini juga mengandung kebaikan Trichoderma yang berperan untuk membantu menghambat laju perkembangan jamur C. acutatum penyebab penyakit patek atau antraknose.
Itulah mengapa Sobat Tani direkomendasikan menggunakan K-Bioboost. Karena selain efektif membantu meningkatkan kesuburan tanah, pupuk hayati ini juga bisa membantu kurangi potensi kerugian Anda. Catat, untuk mengoptimalkan hasil kerja pupuk hayati K-Bioboost, Anda direkomendasikan untuk mengaplikasikan K-Bioboost Step 1 di satu hari sebelumnya.
Mulai sekarang, yuk antisipasi kerugian akibat penyakit patek dengan cara di atas. Lengkapi dengan K-Bioboost Step 1 dan K-Bioboost untuk hasil panen Sobat Tani yang makin jos gandos!