Perlu Sobat Tani ketahui, jika tanaman cabai sudah mulai terkena antraknose, maka pengendaliannya akan sulit dilakukan. Penyakit patek merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai pada tanaman cabai keriting, cabai besar, serta cabai rawit karena berpotensi mendatangkan kerugian. Mirisnya, potensi kehilangan hasil cabai diperkirakan berkisar antara 20-90 persen, terutama pada saat musim penghujan.
Patogen utama penyakit antraknose pada cabai di Indonesia paling banyak disebabkan oleh jamur colletotrichum acutatum simmon. Sementara itu, antraknose yang disebabkan oleh jamur c. acutatum dapat menyerang semua fase buah cabai, baik yang masak maupun yang masih muda, tetapi tidak menyerang daun dan batang tanaman cabai. Pengendaliannya sebenarnya bisa dilakukan, di antaranya dengan menggunakan benih sehat, perawatan di lingkungan sekitar tanaman mutlak dilakukan, terutama cabang air, penyiangan gulma, dan pengaliran air yang tergenang. Terapkan juga jarak tanam yang agak lebar, sekitar 65-70 cm (lebih baik 70 cm), serta ditanam secara zig-zag.