Thomas Shalahudin Sembiring Kembaren – Crown Ambassador

impossible

is nothing


Thomas Shalahuddin S Kembaren berhasil merubah stigma orang-orang sekitar yang menganggap remeh dirinya yang hanya lulusan Sekolah Dasar tidak akan bisa sukses. Thomas membuktikan bahwa dengan mimpi yang jelas, belajar tanpa henti, usaha keras tidak mengenal lelah, ia dapat meraih uang puluhan juta setiap bulan.

Tidak pernah terfikirkan untuk menjalani bisnis MLM dan sangat minim pengetahuan tentang bisnis MLM, ternyata bisnis ini adalah jalan terbaik yang membawa Thomas Shalahudin ke arah lebih baik dari segi ekonomi maupun kualitas hidup.

Tahun 2017 merupakan tahun pertama kali mengenal K-LINK. Saat itu Thomas masih bekerja sebagai tokeh/bos agen cabe, pokat dan tomat di kampung Lalang, Medan. Ia bisa dibilang mempunyai ekonomi yang sangat baik. Setiap hari,  bisa mendapatkan keuntungan sebesar 500 ribu hingga 1 juta. Meskipun demikian, uang tersebut tidak pernah terkumpul, jangankan menabung untuk masa depan. Uang habis untuk hal yang merugikan dirinya yaitu untuk membeli minuman keras/alkohol. Kebiasaan buruk ini membuatnya tidak hanya rugi materi tetapi juga badan yang mana terserang penyakit maag kronis.

Pada suatu hari, sahabatnya, DM. Jones Siregar membeli cabai dan menyuruh untuk mengambil uang bayaran di rumahnya pukul 14.00 WIB. Thomas pun ke rumahnya dengan harapan mendapatkan uang bayaran cabai namun kenyataannya pak Jones tidak membayar tetapi menceritakan bisnis K-LINK pada dirinya.

Thomas ingat sekali tentang percakapan pada waktu itu. Pak Jones mengatakan, “Jika kamu ikut K-LINK maka kamu bisa jadi orang sukses yang akan mendapatkan penghasilan puluhan bahkan ratusan juta”

Dalam hatinya mengungkapkan “Beliau ini sudah gila, tidak mungkin bisa, hutang 2 juta saja belum bisa dibayar, tawaran bisnis dengan penghasilan ratusan juta sangat tidak masuk akal.”

Beberapa menit kemudian, ia di ajak ke depan rumah beliau yang saat itu upline pak Jones yaitu CM. Bahtiar Gultom dan CA. Haris Nasution sedang berada disana. Thomas pun menghargai ajakan tersebut ke depan rumah karena rasa “ga enak hati” pada sahabatnya. Di depan rumah tersebut, ia minum K-Liquid Chlorophyll dan langsung merasakan manfaat untuk lambungnya yang bermasalah menjadi lebih baik. Singkat cerita,  pak Haris meminta KTP dan tanpa berpikir panjang Thomas menyerahkan KTP karena ia butuh chlorophyll untuk mengobati maag yang dideritanya.

Hari demi hari DM. Jones Siregar dan CM. Bahtiar Gultom, mem-follow up dirinya namun  ia selalu punya banyak alasan untuk tidak mengikuti pertemuan. Pada suatu hari pak Jones berhasil mengajaknya ke pertemuan. Ia mengikuti pertemuan selama tiga bulan dengan tujuan hanya iseng. Tiga bulan kemudian pak Jones dan pak Bahtiar menghubunginya lewat telepon dan sms namun ia tidak pernah merespon.

Tahun berganti 2008, Thomas bertemu seorang wanita dan merencanakan menikah Mei 2008.  Pada saat itu Thomas merasa hancur karena pada saat melamar istri tercinta, mertua tidak menyetujui, bahkan ia ditampar oleh mertuanya.Tetapi karena ia dan istri saling mencintai, akhirnya mereka berdua sepakat pergi ke Lubuk Linggau, Sumatra Selatan untuk kawin lari.

Di daerah tersebut, ia beserta istri tidur di hutan dan di kebun karet selama tiga bulan. Kemudian mereka berdua pindah ke pinggiran kota Lubuk linggau, yakni Merasi Tugu Muliyo. Disana Thomas berjualan sayur dan durian keliling. Dengan usaha tersebut ia mulai bisa menabung setiap hari sebesar Rp. 20.000 - Rp. 30.000,-  per hari.  

Tidak lama kemudian, akhir tahun 2008, terjadi krisis yang mengakibatkan harga karet sawit ikut anjlok. Hal ini membuat Thomas dan istri bingung, karena sayur dan durian tidak laku. Setiap hari ia tidak mendapatkan keuntungan, modalpun sering tidak kembali. Bahkan ia mengalami masa kehabisan uang, membeli beraspun tidak mampu.  Saat itulah ia ingat produk K-LINK yang bagus. Ia mulai terfikir bahwa produk kesehatan yang bagus pasti ada yang mau membeli.

Ia bilang pada istri untuk meminta pendapat dan izin, bagaimana kalau ia jualan produk K-LINK. Sang istri menjawab tidak masalah dan mengizinkan “Tidak apa-apa yang penting kita bisa makan dan menabung untuk persiapan buat anak kita lahiran”.  Mendengar jawaban sang istri, “ingin rasanya menjerit” pungkasnya.

Kemudian timbul kebingungan cara mendapatkan modal. Ia dan istri sepakat untuk menjual alat elektronik yang mereka punya. Akhirnya menjualnya dan mendapatkan uang sebesar 1.7 juta. Uang ini digunakan untuk membeli 6 k-Liquid chlorophyll, 1 box K-Link Kinotakara, 2 K-Omega Squa Plus dan menjualnya setiap hari. Kebutuhan hidup yang semakin mendesak membuat Thomas berusaha keras untuk menjual produk K-Link tersebut dan ia mendapatkan uang sebanyak 50ribu – 100ribu perhari. Alhamdulillah, ia dan istri bisa menyambung hidup. Sedikit demi sedikit bonus puluhan ribu didapatkan. Thomas merasa lebih bahagia dibandingkan sewaktu menjadi bos cabe, sebanyak apapun cabe yang terjual ia tidak mendapatkan bonus hanya mendapatkan keuntungan saja.

Sejak saat itu, ia mulai sering menelpon pak DM. Jones Siregar untuk menanyakan cara untuk mendapatkan bonus 1,5 juta perbulan. Ia diarahkan untuk menelpon CA. Haris Nasution dan belajar padanya.

Ia pun menelpon bapak Haris dan memohon supaya mau membimbingnya sampai sukses. Ia memberanikan diri dan siap melakukan apapun agar sukses. Dengan keinginan kuat ingin sukses ia akan membuktikan bahwa walaupun hanya tamat SD dan istrinya sampai jenjang kuliah, ia pantas menjadi suami yang bisa membahagiakan istri.

Bapak Haris bersedia membimbing Thomas dan pergi ke Lubuk Linggau untuk menemuinya  dengan syarat ia harus mengumpulkan 20 orang untuk join K-LINK. Mendengar tantangan ini, Thomas makin bersemangat dan menyetujui syarat tersebut.

Percaya tidak percaya, dalam satu bulan Thomas berhasil mengumpulkan orang yang siap join K-LINK. Setiap hari Thomas mencari calon mitra dan mengerjakan prospek. Akhirnya ia berhasil mengajak orang untuk join K-Link. Benar saja, pak Haris menepati janji untuk datang ke Lubuk Linggau pada bulan Maret 2009. Ia membimbingnya dengan K-System supaya lebih sukses seperti :

  • Wajib membaca buku
  • Mendengarkan kaset
  • Hadir di setiap pertemuan datang awal pulang akhir

Thomas selalu ingat kata-kata pak haris pada waktu. Pak Haris mengatakan padanya

 “jika ingin sukses harus baca buku dan untuk dapat meraih kesuksesan harus paksa diri, jika tidak kamu akan otomatis miskin” 

kalimat ini seolah mengobarkan semangat untuk memaksa diri belajar membaca karena saat itu ia masih susah membaca.

Ia belajar dengan K-System secara total sesuai bimbingan pak Haris dan membuat agenda untuk konsultasi. Dalam satu tahun, yakni tahun 2010 ia berhasil meraih penghasilan diatas 10 juta/bulan dengan peringkat EM. Tahun 2012, ia berpenghasilan 25jt/bulan dengan peringkat DM. Dan dalam waktu kurang lebih 4 tahun menjalani bisnis K-LINK ia break sebagai CA saat acara recognition di Medan tahun 2013. Ia yakin seluruh mitra-mitranya dan mitra K-Link di seluruh Indonesia inshaAllah bisa jadi CA jika ikut K-System.

“Yang tidak punya pengalaman MLM, tidak punya modal, tidak pintar membaca buku, berjuang di daerah terpencil, jauh dari upline, tinggal di kontrakan bocor saja bisa meraih CA hanya dalam kurun waktu 4 tahun. Apalagi Anda yang tidak separah saya?” pungkasnya.

Dengan impian yang kuat dan jelas, 4 tahun Anda bisa CA!