Batuk Gejala COVID-19 dan Batuk Biasa, Ini Bedanya!
Di situasi pandemi, rasa khawatir terhadap COVID-19 dan varian lainnya tentu dialami banyak orang. Tak bisa dipungkiri, kebanyakan orang juga sering menghindar saat ada seseorang yang batuk di tempat umum.
Ya, batuk menjadi salah satu gejala yang bisa mengindikasikan seseorang terinfeksi Virus Corona. Meski begitu, tidak semua batuk menandakan seseorang terpapar COVID-19, lho. Jadi, saat berada di tempat umum, tak ada salahnya Anda tetap waspada dengan memakai masker dobel dan menjaga jarak. Supaya tidak keliru, Anda juga wajib mengenal perbedaan antara batuk gejala COVID-19 dan batuk biasa. Lantas apa bedanya? Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini perbedaan batuk gejala COVID-19 dan batuk biasa:
Baca Juga: Bukan Lagi Demam, Ini Deretan Gejala COVID-19 Terbaru yang Harus Diwaspadai
1. Batuk Gejala COVID-19
- Pada kasus COVID-19, batuk datang tiba-tiba tanpa ada penyebab lain.
- Ditandai dengan batuk kering, setidaknya terjadi dalam kurun waktu setengah hari.
- Tidak terjadi sesekali hanya karena Anda berdehem atau ada sesuatu yang menyangkut di tenggorokan.
- Batuk ini adalah sesuatu yang baru dirasakan oleh penderitanya. Artinya, bukan batuk seperti yang biasa dirasakan, seperti karena seseorang terbiasa merokok kemudian sering batuk dan sebagainya.
- Ada keluhan sesak napas
- Disertai gelaja lain, seperti demam, hilangnya indera penciuman dan perasa, nyeri dan ngilu di seluruh badan, kelelahan, sakit kepala sampai sakit tenggorokan.
2. Batuk Biasa
- Penyebabnya biasanya terpapar kotoran, asap kendaraan dan faktor perubahan cuaca.
- Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), batuk biasa terjadi pada orang yang sedang flu sering kali terjadi secara tiba-tiba.
- Saat terkena batuk dan flu, biasanya tidak akan sampai menyebabkan sesak napas.
- Penderita batuk biasa akan sembuh dalam kurun waktu yang singkat, sekitar kurang dari 2 minggu.
- Batuk biasa atau batuk yang terjadi pada orang yang sedang flu akan disertai dengan pilek dan bersin-bersin.
- Batuk disertai pilek dan sebelum batuk dimulai dengan fase bersin, kemungkinan itu terkena flu biasa.
Walaupun batuk kering tidak bisa disebut 100 persen adalah penderita COVID-19, tapi batuk ini berpotensi menjadi gejala COVID-19 daripada batuk yang berdahak. Data dari Kompas menyebutkan, 67,7 persen pasien positif COVID-19 mengalami gejala batuk kering, sehingga tak jarang gejala tersebut menjadi gejala kunci. Segera periksakan diri ke rumah sakit terdekat saat mengalami gejala di atas.
Meski sulit dihindari, Anda juga bisa mencegah batuk kering dan gejala COVID-19 lainnya dengan menerapkan protokol kesehatan dan meningkatkan imun tubuh. Food Supplement seperti Propolis Platinum dan K-Sauda VCO bisa jadi rekomendasi pelengkap nutrisi harian untuk menjaga imun tubuh di masa pandemi. Propolis Platinum merupakan propolis hijau Brazil yang tinggi senyawa Bioflavonoid serta Artepilin-C untuk membantu meningkatkan imun tubuh.
Sifat anti peradangan pada produk lebah ini juga berperan membantu mengurangi risiko sakit tenggorokan akibat batuk. Sementara itu, K-Sauda VCO mengandung habbatussauda yang membantu memberikan rasa hangat serta melegakan tenggorokan, sehingga membantu mengurangi rasa tidak nyaman akibat batuk. Yang tak kalah penting, kandungan Virgin Coconut Oil pada food supplement ini juga punya peran penting membantu meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Yuk, lengkapi nutrisi harian Anda dengan Propolis Platinum dan K-Sauda VCO. Imun tubuh terjaga, tenggorokan kembali lega! (Jabbar/Jody)
Artikel Rekomendasi: Gejala Virus Corona Bisa Menjadi Berat Karena 3 Hal Ini