Penggunaan Teknologi Yang Merusak Kesehatan
Apa yang Anda lakukan pertama kali sesaat setelah terbangun dari tidur? Mungkin kebanyakan dari Anda akan menjawab memeriksa handphone Anda apakah ada pesan yang masuk atau tidak. Hal ini merupakan salah satu tanda bahwa saat ini hampir semua orang sudah sangat bergantung pada teknologi. Meski teknologi diciptakan untuk mempermudah hidup Anda, tidak seharusnya Anda melupakan dampak negatif dari penggunaan teknologi tersebut terutama untuk kesehatan Anda sendiri.
Perkembangan teknologi tidak hanya terkait dengan mesin saja, tapi juga merambah ke berbagai bidang dari transportasi, kimia, fisika, kesehatan, sampai pangan. Namun, diantara berbagai teknologi yang ada, teknologi di bidang informasi dan komunikasi seperti internet dan televisi merupakan teknologi yang paling marak dan banyak mendapat perhatian akhir-akhir ini. Penggunaan dari teknologi tersebut secara berlebihan dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan. Berikut adalah beberapa penggunaan teknologi yang merusak kesehatan:
Baca Juga : Sulit Melarang Anak Main Gadget, Bunda?
Menonton televisi sebelum tidur
Banyak orang yang beranggapan bahwa dengan menonton televisi sebelum tidur, dapat membantu mereka agar tidur lebih cepat dan pulas. Sayangnya, paparan sinar dari layar televisi dan komputer dapat mengurangi produksi melatonin atau hormon yang diproduksi untuk mengatur siklus tidur seseorang mulai dari rasa kantuk, tidur hingga bangun dari tidur.
Hormon ini tidak dapat bekerja dengan baik bila terkena cahaya dari layar televisi ataupun komputer. Salah satu penelitian yang dibuat SleepRate menyebutkan bahwa kebiasaan menonton televisi sebelum tidur dapat menyebabkan orang memiliki kualitas tidur yang lebih buruk dan rentan mengalami insomnia.
Tidur yang tidak berkualitas tidak hanya mengganggu kesehatan fisik namun juga dapat menyebabkan seseorang memiliki kemampuan kognitif yang buruk. Bahkan, terkadang bukannya membuat kita semakin mengantuk, tapi malah sebaliknya membuat kita tidur larut karena keasyikan dan membuat otak kita sulit untuk beristirahat.
Terlalu bergantung pada teknologi merusak otak
Penelitian mengungkap bahwa orang yang terlalu banyak menggunakan teknologi dan bergantung pada teknologi untuk melakukan pekerjaan, dapat membuat otak semakin tumpul karena malas berpikir dan sulit mengingat. Tidak hanya itu, penggunaan media sosial dapat memperpendek durasi pemusatan perhatian kita dari 12 menit menjdi 5 menit saja.
Informasi yang singkat, video yang berdurasi 10 menit atau kurang dapat menyebabkan ingatan kita menjadi terganggu. Orang-orang yang online sekitar 5 jam perhari mempunyai masalah dengan mengingat nama orang, lupa mematikan kompor, dan bahkan ulang tahunnya sendiri.
Jejaring sosial membuat orang tidak bahagia
Â
Meskipun mengakses media sosial terlihat mengasyikkan, namun ternyata berdasarkan penelitian di The Proceedings of the National Academy of Science, terungkap bahwa emosi seseorang dapat terpengaruh oleh deretan status yang ada pada halaman depan jejaring sosial mereka. Walaupun hanya membaca status tersebut, namun emosi yang terkandung dalam status tersebut juga bisa menular kepada Anda.
Kecanduan teknologi
Saat kita mulai kecanduan pada smartphone atau perangkat gadget lainnya, maka kita akan cenderung merasa cemas bila pergi tanpa membawa ponsel dan terus menerus memeriksa ponsel untuk melihat apakah ada pesan teks atau email dari orang lain yang masuk. Pada tahap ekstrim, dapat menyebabkan gangguan secara mental dan emosional bernama nomophobia, yaitu ketakutan dan kecemasan akan tidak bisa menghubungi kontak yang ada di telepon selular maupun penyakit syaraf/neurosis lainnya.
Karena itu, untuk mencegah dan mengurangi dampaknya, sebaiknya simpan smartphone kita pada mode diam atau mematikannya dan hanya memeriksanya sesekali saja.
Menggunakan teknologi terlalu lama memperpendek usia
Â
Orang dewasa yang menonton televisi lebih dari tiga jam setiap harinya memiliki risiko kematian dua kali lipat berdasarkan sebuah penelitian. Hal ini terjadi karena tubuh kita mengalami penurunan 90% lipoprotein lipase dan enzim jantung yang sehat. Selain itu akan terjadi pembengkakan dan masalah metabolisme lainnya yang disebabkan tubuh kita yang cenderung tidak bergerak saat menonton televisi atau terlalu lama menggunakan komputer serta gadget lainnya.
Pemicu obesitas
Sering memotret makanan Anda sebelum memakannya? Hati-hati! Berdasarkan penelitian di Journal of Consumer Psychology, orang yang sering memotret makanan dan melihat foto-foto makanan sebelum makan bisa menurunkan tingkat kepuasan seseorang saat makan dan dapat menyebabkan seseorang cenderung makan lebih banyak dan memicu obesitas. Jadi, sebaiknya jauhkan diri Anda dari ponsel, terutama saat hendak makan. Selain itu, terlalu asyik bermain video games, chatting, atau menonton video di youtube dapat membuat kita menghabiskan waktu berjam-jam dengan posisi yang sama di depan layar komputer atau gadget. Kita menjadi enggan untuk bergerak dan memilih memakan makanan sambil melakukan hal tersebut. Akibat tubuh yang malas bergerak dan berolahraga, menyebabkan penumpukan lemak di tubuh kita dan dapat berdampak kepada obesitas atau kegemukan.
Radiasi, sakit punggung, leher dan kepala
Terlalu sering membungkukkan punggung dan melihat ke bawah ke arah gadget, dapat menyebabkan gangguan motorik seperti punggung nyeri dan sakit leher serta membuat leher kehilangan kurva alaminya. Sementara terlalu banyak bersandar dan membaca ukuran font yang kecil bisa membuat leher tegang. Untuk mencegah hal tersebut, pastikan untuk selalu duduk tegak saat menggunakan laptop atau gadget lainnya dan menempatkan laptop di meja saat membaca. Kelelahan mata akibat menatap gadget terlalu lama juga dapat menyebabkan Computer Vision Syndrome sehingga menimbulkan sakit kepala, iritasi pada mata dimana mata menjadi merah; berair; ataupun terasa kering serta penglihatan yang kabur. Akibatnya, banyak orang terpaksa menggunakan kacamata lebih awal dari seharusnya. Belum lagi dampak radiasi yang ditimbulkan oleh perangkat tersebut yang dapat mengganggu kesehatan kita dalam jangka waktu panjang.
Jempol Blackberry/iPhone
Peradangan atau iritasi pada jempol Blackberry/iPhone dikenal dengan tendonitis atau tendinitis pada jempol dalam dunia kedokteran. Penyebabnya adalah penggunaan jempol secara berlebihan yang menyebabkan cedera stres berulang pada tendon jempol karena terlalu asyik bermain video game ataupun mengetik menggunakan jempol pada ponsel. Rasa nyeri, kekakuan, dan rasa terbakar di tendon dan area sekitarnya merupakan gejalanya.
Berkurangnya Kemampuan Sosial
Penggunaan media sosial di dunia maya membuat pertemuan secara langsung menjadi berkurang karena merasa sudah puas bertemu dan mengobrol secara online. Hal ini membuat kita dapat kehilangan kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi secara langsung dengan sekitarnya misalnya membaca bahasa tubuh atau isyarat sosial dari orang lain.
Berdasarkan paparan diatas, terlihat jelas bahwa di balik kemudahan teknologi dalam berkomunikasi, mengakses berita-berita terkini serta mencari sejumlah informasi yang tidak kita ketahui sebelumnya, ternyata teknologi juga dapat memberikan dampak negatif. Karena itu, sebaiknya Anda bijak dalam memanfaatkan teknologi dan tidak menggunakannya secara berlebihan, apalagi sampai terlalu bergantung pada teknologi, karena bisa berimbas buruk bahkan fatal untuk kesehatan Anda. Mari cegah sebelum terlambat! (Marini)
Artikel Rekomendasi : Bahaya Akibat Tidur Tak Berkualitas