Pencernaan Sehat Turunkan Risiko Terpapar COVID-19, Kok Bisa?

Sampai saat ini, angka kasus positif COVID-19 terus meningkat di Tanah Air hingga mencetak rekor baru. Pada 7 Juli 2021, pemerintah melaporkan adanya penambahan 34.379 kasus COVID-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir. Penambahan kasus harian tertinggi ini menjadi rekor terbanyak sejak pertama kali terkonfirmasi pada Maret 2020.

Tentu berita ini menjadi kabar buruk bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya untuk tenaga medis serta pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dalam penanganan kasus COVID-19. Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kapasitas rumah sakit rujukan COVID-19 agar tetap bisa menampung pasien. Hal ini dilakukan untuk memfasilitasi lonjakan kasus yang terus terjadi belakangan ini.

Maka dari itu, selain menerapkan protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi), Anda juga wajib melakukan perlindungan dari dalam, salah satunya dengan cara menjaga kesehatan pencernaan. Mengapa hal itu penting dilakukan? Yuk, simak pembahasan di bawah ini:

Baca Juga: Kesehatan Pencernaan Menentukan Daya Tahan Tubuh

Perncernaan sehat merupakan cerminan daya tahan tubuh yang baik, karena hampir 70% komponen sistem kekebalan tubuh terdapat pada jaringan usus. Di dalam usus juga hidup bakteri baik atau probiotik yang berperan untuk melindungi dan memelihara kesehatan sistem pencernaan. Bakteri ini diketahui dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh melalui beberapa mekanisme.

Melansir dari detik health, penelitian di Wuhan oleh Kaijin Xu (2020) Prime Pubmed dan Slim Hyun-tai (2020) Korea Biomedical Review menyebutkan, pada pencernaan yang mengalami disbiosis (ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat) memiliki risiko lebih tinggi terjangkit COVID-19. Saat jumlah probiotik Bifidobacterium dan Lactobacillus di usus menurun, akan menyebabkan ketidakseimbangan di usus (Gut Dybiosis). Hal itu akan menurunkan produksi zat imun tubuh oleh probiotik.

Pada saat saluran pencernaan dalam keadaan sehat, penyerapan nutrisi akan lebih maksimal, sehingga bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menunjang kerja sistem kekebalan tubuh juga tercukupi dan daya tahan tubuh pun menjadi lebih kuat. Nah, jika saluran cerna Anda bermasalah dan jumlah bakteri baik menurun, proses penyerapan nutrisi akan terganggu. Begitu juga dengan kerja berbagai komponen sistem kekebalan tubuh di usus. Hal ini tentu bisa melemahkan daya tahan tubuh dan membuat tubuh lebih mudah terserang penyakit.

Karena memiliki peranan yang begitu penting dalam menjaga daya tahan tubuh, kesehatan pencernaan tidak boleh diabaikan. Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk memiliki pencernaan sehat adalah dengan menjaga keseimbangan bakteri baik di dalam usus. Supaya jumlahnya tetap terjaga, bakteri baik di dalam usus perlu diberi asupan makanan yang disebut dengan prebiotik. Prebiotik bisa diperoleh dari buah dan sayuran yang tinggi serat, seperti apel, pisang, atau asparagus. Selain itu, prebiotik juga bisa didapat dari bawang putih, bawang merah, oat, biji rami, biji kakao dan rumput laut.

Jika Anda masih belum bisa memenuhi prebiotik dengan konsumsi makanan harian, Anda bisa mengatasinya dengan mengonsumsi food supplement tambahan yang mengandung prebiotik seperti K-Epicor. Suplemen makanan tambahan ini mengandung kebaikan multinutrisi dari vitamin, serat, mineral serta metabolit lainnya yang mampu menutrisi sistem pencernaan dan bakteri baik di pencernaan. Hal ini akan membantu meningkatkan penyerapan nutrisi serta memperkuat sistem pertahanan tubuh secara alami.

Kandungan bahan alami dari K-Epicor juga diperkaya dengan kebaikan vitamin C, menjadikannya penting untuk dikonsumsi setiap hari untuk membantu menjaga kinerja bakteri baik di dalam tubuh tetap optimal. Sehingga imun tubuh tetap bekerja dengan baik untuk membantu menangkal serangan virus, termasuk COVID-19. Pastikan pencernaan sehat setiap hari, lengkapi dengan kebaikan multinutrisi pada K-Epicor! (Jabbar/Jody)

Artikel Rekomendasi: Bukan Lagi Demam, Ini Deretan Gejala COVID-19 Terbaru yang Harus Diwaspadai