Ingin Anak Berselera Makan? Ini Tipsnya!

Tidak semua anak mau makan dengan teratur. Karena itu, tidak sedikit para orang tua sering mengeluh tentang buah hatinya yang sulit makan secara teratur. Biasanya, masalah ini bersumber dari orang tua yang kurang variatif dalam memilih menu makanan sehat untuk anak, yang disebabkan kurangnya pemahaman maupun kurangnya waktu mempersiapkan makanan untuk anak dengan alasan kesibukan rutinitas.

Pola makan yang teratur dan menu makan yang sehat harus bisa dioptimalkan saat anak berusia hingga 5 tahun mengingat pada masa tersebut adalah masa-masa periode emas yaitu masa yang sangat menentukan masa depannya. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua wajib mengupayakan yang terbaik untuk pertumbuhan si kecil, meningkatkan gizi makanan serta kebiasaan makan sehat untuk anak. Dalam masa pertumbuhannya, anak banyak sekali membutuhkan asupan gizi serta nutrisi untuk tumbuh kembangnya, dan hal ini bukan berarti anak harus banyak makan tetapi makanan yang dikonsumsi anak dengan kandungan gizinya harus seimbang sesuai kebutuhannya.

Baca Juga : Mengapa Suplemen Penting Bagi Anak

Kekurangan atau kelebihan gizi juga dapat menimbulkan permasalahan pada tumbuh kembang anak. Sementara pola makan yang baik dengan gizi yang seimbang akan membuat pertumbuhan dan kecerdasan anak optimal sesuai dengan usianya serta membentuk anak yang sehat. Pada setiap fase pertumbuhan anak, kebutuhan kalorinya pun berbeda-beda. Misalnya pada saat anak berusia 2-3 tahun, anak membutuhkan sekitar 1000-1.400 kalori perharinya. Perlu diketahui ada beberapa hal yang menyebabkan nafsu makan anak menurun, antara lain stres, grogi, efek samping obat, atau bisa dari menu makanan yang kurang menarik.

Sebagai orang tua, kita pun wajib mengetahui kapasitas perut anak atau kapan waktu yang tepat untuk memberi makan anak sesuai dengan batas usianya. Hal ini penting agar kita dapat menyesuaikan organ pencernaannya sehingga tidak terjadi masalah pada pertumbuhannya. Berikut cara mengetahui pola makan sesuai dengan usia anak:

  • 0-6 bulan, idealnya diberi ASI secara ekslusif mengingat pemberian ASI cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi. Mengapa pada usia 0-6 bulan bayi hanya diberi ASI? Karena pada usia itu pencernaan bayi masih belum berfungsi sempurna, selain itu ASI juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan yang pasti sangat aman tanpa harus khawatir anak akan terkena bakteri pada botol susu.

 

  • 6 bulan-1 tahun, pada usia ini para ibu sudah bisa mengenalkan makanan pendamping ASI. Biasanya dimulai dengan pemberian makanan yang bertekstur lembut dan lembek seperti bubur bayi. Kekentalan dan kelembutan bubur dapat disesuaikan dengan tingkatan usia bayi, berikan secara teratur tanpa harus menghentikan ASI.

 

  • 1-3 tahun, pada usia ini anak mulai aktif sehingga pada masa ini anak memiliki peningkatan nafsu makan, yang terkadang juga mulai susah makan. Agar pola makan anak teratur, ciptakan suasana yang menyenangkan, atau mungkin sedikit diberi sentuhan kreativitas pada makanan anak agar anak tertarik dan mau makan. Selain itu jangan lupa dengan kebutuhan gizi yang diperlukan anak. Beri porsi makan secukupnya namun dengan lebih beragam.

 

  • 3-4 tahun, pada usia ini anak mulai sulit untuk makan dan biasanya lebih banyak bermain. Agar kebutuhan gizinya tetap terpenuhi dan seimbang, maka solusinya adalah dengan memberikan makan walaupun jumlahnya sedikit akan tetapi harus sering diberikan agar gizi dan kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi.

Pada masa balita inilah terkadang orang tua harus benar-benar memperhatikan buah hatinya dengan ekstra karena pada periode ini anak mulai aktif dan menurun nafsu makannya. Hal ini disebabkan karena anak sudah mulai bisa merasakan makanan yang tidak disukainya. Untuk itu, bagi para orang tua harus bisa menyiasati kondisi ini, berikut adalah tips membuat nafsu makan anak meningkat:

  • Buat tampilan makanan menjadi lebih menarik, sehingga anak tertarik dengan apa yang dilihatnya. Tambahkan dengan berbagai variasi sayuran yang berwarna cerah yang menambah rangsangan otak untuk membangkitkan selera makan, dan sumber makanan lain seperti lauk-pauk agar gizi tetap seimbang.
  • Batasi konsumsi minum pada saat makan, sebaiknya hindari minum terlalu banyak pada saat makan untuk menjaga nafsu makan dan mencegah rasa kenyang. Selain itu hindari minuman jus, teh, atau sebaiknya baru minum sesudah makan.
  • Berikan makanan dalam porsi kecil. Bagi para ibu dapat menyiasati dengan membagi nutrisi dari satu piring menjadi porsi kecil. Dengan melihat porsi satu piring penuh dapat menurunkan selera makan anak karena ia berpikir begitu banyak makanan yang harus dihabiskannya.
  • Biasakan makan perlahan. Berikan nasehat pada anak agar mengunyah makanan secara perlahan sehingga dapat mengukur rasa lapar mereka. Selain itu tanyakan kepada anak sebelum memberikan makanan tambahan, apakah buah hati kita sudah merasa kenyang atau masih merasa lapar.
  • Berikan piring makan berwarna cerah untuk meningkatkan nafsu makan, yang dapat merangsang otak sehingga anak tertarik dan berselera untuk makan.

Para orang tua terutama untuk para ibu muda yang mungkin baru memiliki balita pasti juga mengalami saat-saat buah hatinya kesulitan makan. Semoga tips ini dapat membantu bagi para orang tua yang memiliki balita dirumah. Selamat mencoba! (Diah/Marini)

Artikel Rekomendasi : Cara Meningkatkan Kecerdasan Anak Anda