Tanggap Wabah Corona, K-Link Indonesia Luncurkan Program K-Link Peduli Covid-19
Virus covid-19 telah menyebar di berbagai penjuru dunia. Lebih dari 100 negara terkena dampaknya, tak terkecuali dengan Indonesia. Per 2 Maret 2020, pemerintah mengumumkan kasus positif corona di tanah air untuk pertama kalinya. Sejak itu, jumlahnya kian bertambah banyak.
Dalam rangka mengatasi pandemi yang terjadi, pemerintah pun melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah dengan menutup akses penerbangan dari 10 negara terdampak ke Indonesia sejak Februari 2020.
Bagi para penumpang yang berasal dari negara Cina, Iran, Italia, Korea Selatan untuk kota Daegu dan Provinsi Gyeongsangbuk-do, Vatikan, Spayol, Perancis, Jerman, Swiss dan Inggris atau memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara tersebut dalam 14 hari terakhir, maka dilarang masuk ke Indonesia kecuali WNI.
Pemerintah juga memperketat setiap pengunjung dari luar negeri. Mereka wajib untuk mengisi formulir Health Alert Card atau Kartu Kewaspadaan Kesehatan Pelabuhan sebelum tiba di pintu masuk bandara internasional Indonesia.
Untuk memaksimalkan layanan kesehatan, pemerintah telah menyiapkan 132 rumah sakit rujukan bagi penderita covid-19 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Wisma atlet Kemayoran pun disulap menjadi RS darurat dalam penanganan kasus positif corona.
Puncaknya, pemerintah memperpanjang masa darurat nasional corona selama 91 hari, dari 29 Februari hingga 29 Mei 2020.
Masifnya wabah covid-19 menjadi ketakutan bagi banyak orang. Kendati demikian, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa masyarakat dapat turut ambil bagian dalam memerangi virus tersebut.
Menurut WHO, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam melawan covid-19. Salah satunya adalah dengan rajin mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir. Melalui cara ini, virus-virus yang ada di tangan dapat terbunuh sehingga seseorang dapat terhindar dari penyakit.
WHO juga menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan social distancing, mengenakan masker ketika sakit, menghindari kegiatan menyentuh area tertentu (wajah, mulut dan hidung) dan tetap berada di rumah ketika merasa kurang fit.
Hal lain yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah meningkatkan imunitas tubuh dengan asupan makanan bergizi dan suplemen kesehatan. Di antara banyaknya produk, K-Link adalah salah satu contohnya.
Sebagai perusahaan produk kesehatan berkualitas, K-Link Indonesia bahkan memiliki komitmen yang tinggi untuk membantu pemerintah menanggulangi wabah Corona. Selain memberlakukan kebijakan work from home bagi sebagian karyawannya, K-Link juga mengadakan program bertajuk K-Link Peduli Covid-19.
Melalui program tersebut, K-Link menggalang donasi dari dari seluruh member K-Link dalam memenuhi kebutuhan APD Kesehatan bagi Rumah Sakit dan tenaga kesehatan yang membutuhkan.
Untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam memenuhi kesehatan tubuhnya, K-Link Indonesia juga memberikan diskon spesial untuk produk suplemen kesehatan peningkat imunitas tubuh.
Beberapa produk kesehatan dan imunitas best seller di antaranya adalah K-Sauda VCO, K-C Susu Skim Bubuk, K-Vit C plus Teavigo, Propolis Platinum, K-Honey 5 in 1, K-Liquid Chlorophyll, K-Trecious Botanical Beverage Mix Blackcurrant, dan K-Somnus.
Setiap produk memiliki khasiat berbeda.
K-Honey 5 in 1 misalnya. Ini adalah makanan kesehatan yang mengandung madu murni, royal jelly, ekstrak buah anggur, ekstrak buah delima dan ekstrak buah kurma untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan menjaga stamina.
Sementara Propolis Platinum adalah propolis cair tanpa kandungan alkohol yang berasal dari negara Brazil yang mengandung flavonoid memiliki sifat sebagai bahan-bahan antijamur, antibakteri, antivirus, antioksidan dan anti-inflamasi yang berkualitas tinggi.
Produk-produk ini tersedia di K-Mart dan K-Net melalui distributor resmi di seluruh Indonesia.
“Dengan K-Link Peduli Covid-19 ini, kami berharap masyarakat dan member K-LINK bisa tetap sehat dan bahagia dengan mengonsumsi produk-produk peningkat imunitas tubuh dengan harga lebih terjangkau,†tutur Presiden Direktur K-Link Indonesia, Radzi Saleh.​Sumber