K-Link Bioboost Suplemen Tanah, Untuk Hasil Yang Sehat dan Ramah Lingkungan
Efisiensi pemupukan merupakan hal yang sangat penting bagi pelaku usaha pertanian dan perkebunan, mengingat tingkat kehilangan unsur hara yang tinggi akibat proses-proses dalam tanah seperti aliran pemupukan, pencucian, evaporasi, fiksasi, dan lain sebagainya.
Semakin menipisnya ketersediaan bahan baku pupuk urea serta meningkatnya harga bahan gas alam (bahan baku pabrik urea) menyebabkan semakin tingginya biaya produksi pupuk urea sebagai sumber Nitrogen (N). Tingginya biaya produksi pupuk urea tersebut ditambah meningkatnya kesadaran manusia akan isu lingkungan, membuat penggunaan pupuk sintetik secara perlahan akan diminimalkan dan ditingkatkan ke penggunaan pupuk yang ramah lingkungan dan bersumber dari bahan baku terbaharui (renewable resources) seperti pupuk hayati dan pupuk organik.
Penggunaan mikrobia sebagai pupuk hayati yang populer saat ini ini adalah mikrobia penambat Nitrogen dan mikrobia untuk meningkatkan ketersediaan P (Phospate) dalam tanah. Lalu apa sebenarnya penambat Nitrogen itu?
Penambat Nitrogen sendiri merupakan upaya mikro-organisme mengubah Nitrogen yang terdapat di udara, menjadi senyawa Nitrogen (N) yang dapat digunakan oleh tumbuhan. Kelompok mikroba penambat N sudah dikenal dan digunakan sejak lama. Mikroba penambat N ada yang bersimbiosis dengan tanaman dan ada juga yang bebas (tidak bersimbiosis).
Contoh mikroba penambat N yang tidak bersimbiosis adalah Azosprillium sp dan Azotobacter sp.
Penggunaan pupuk N biasanya mempercepat pertumbuhan tanaman dan dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Selain itu, senyawa Nitrogen digunakan pula oleh tanaman untuk membentuk asam amino yang akan diubah menjadi protein. Nitrogen juga dibutuhkan untuk membentuk senyawa penting seperti klorofil, asam nukleat, dan enzim. Karena itu, Nitrogen dibutuhkan dalam jumlah relatif besar pada setiap tahap pertumbuhan vegetatif, seperti pembentukan tunas atau perkembangan batang dan daun.
Salah satu produk pupuk hayati (biofertilizer) yang dapat digunakan sebagai suplemen yang ditambahkan ke tanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara, adalah K-Link Bioboost.
K-Link Bioboost mengandung bakteri (Azotobacter Sp, Azospirilium Sp) yang dapat menangkap N dari udara, merubah nitrit menjadi nitrat serta mengandung bakteri Bacillus Sp, Pseudomonas Sp, Cytophaga yang bermanfaat menguraikan fosfat dan kalium.
Selain bermanfaat untuk mengikat Nitrogen, K-Link Bioboost  dapat pula meningkatkan proses biokimia untuk menghasilkan unsur P dan K (Kalium), memperbaiki struktur tanah dan yang paling penting menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat, semi organik, dan ramah lingkungan.
Tanah yang sehat akan menghasilkan produksi pertanian yang memiliki kualitas yang baik. Karena itu, dibutuhkan pupuk yang tidak hanya berkualitas namun terbukti mampu memberikan hasil tani yang sehat. Semoga bermanfaat, salam sehat! (Asep/Marini)