Ini Nutrisi Baik Cegah Penyakit Tifus
Pada beberapa dekade terakhir kejadian penyakit tifus di dunia telah mencapai 21,6 juta kasus. Penyakit tifus banyak ditemui di wilayah Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan angka kematian yang cukup besar. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2007 di Indonesia ditemukan 760 – 810 kasus per 100.000 penduduk.
Tifus (tipes) atau demam tifoid merupakan gejala yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella Typhi yang menyebar lewat makanan dan minuman yang terkontaminasi. Gejala tifus dapat membahayakan jika tidak segera ditangani.
Tifus merupakan penyakit infeksi akut yang biasanya menyerang saluran pencernaan, dengan gejala demam lebih dari 1 minggu. Pada umumnya menyerang kelompok usia 5 hingga 30 tahun. Pada populasi anak atau remaja, tifus menyebar karena kebiasaan makan sembarangan dan tidak memperhatikan faktor kebersihan, ditambah kebiasaan malas mencuci tangan sebelum makan.
Baca Juga: https://k-link.co.id/kenali-gejala-tipes-pada-si-buah-hati/
Penyakit tifus dapat ditularkan melalui jalur oral, penyebaran tifus sering terjadi pada lingkungan yang tidak higienis dan lingkungan padat penduduk, dengan pola penyebaran bakteri melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi melalui feses penderita.
Gejala tifus pada umumnya muncul pada 1 hingga 3 minggu setelah tubuh terinfeksi, dengan ciri-ciri demam tinggi, diare atau konstipasi, sakit kepala dan sakit perut. Kondisi ini dapat memburuk dalam beberapa minggu jika tidak segera ditangani dengan baik, dapat terjadi komplikasi seperti pendarahan internal atau pecahnya sistem pencernaan (usus). Risiko komplikasi juga akan berkembang menjadi membahayakan nyawa jika tidak cepat ditangani.
Umumnya tifus diobati dengan pemberian antibiotik, keputusan pengobatan di rumah atau rumah sakit bergantung kepada tingkat keparahan yang dialami. Jika tifus didiagnosis pada stadium awal, Anda dapat menjalani perawatan di rumah dengan pengobatan antibiotik selama 1 hingga 2 pekan.
Selain itu ada juga beberapa perawatan lain untuk tifus, seperti minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan diare yang berkelanjutan. Konsumsi nutrisi untuk memperkuat daya tahan tubuh juga dapat mempercepat proses penyembuhan.
Nutrisi menjadi salah satu faktor penting dalam penanganan tifus, karena dengan tercukupinya nutrisi yang tepat akan membantu mempercepat proses penyembuhan, dan juga mencegah terjadinya penyakit kambuh kembali. K-LINK memiliki varian produk yang bisa membantu mencegah dan mempercepat proses penyembuhan tifus, seperti K-Liquid chlorophyll, K- Liquid Organic Spirulina dan Propolis Platinum.
- K-Liquid Chlorophyll​​Konsumsi 3x sehari 1 sloki dilarutkan dalam 1 gelas air per hari atau dapat diminum hingga 6x sehari, berguna untuk membangun keseimbangan elektrolit cairan tubuh agar tetap dapat beraktivitas normal, serta membantu menormalkan suhu tubuh.​
- K-Liquid Organic Spirulina​​Konsumsi 2x sehari 1 sachet, bisa dicampur dengan minuman favorit Anda untuk menjaga kondisi nutrisi tubuh dan meningkatkan tenaga.​
- Propolis Platinum​​Teteskan 2x sehari 3-5 tetes perhari, maksimal untuk orang dewasa hingga 40 tetes perhari. Bekerja untuk membantu mematikan bakteri S. Typhi yang menginfeksi tubuh, serta secara sinergis meningkatkan daya tahan tubuh guna mempercepat proses penyembuhan.
Sebenarnya kasus penyebaran penyakit tifus dapat dicegah dengan memberikan vaksinasi, selain itu Anda juga harus memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Jika harus makan di luar rumah, ada baiknya Anda menghindari tempat yang terbuka karena mudah tercemar oleh bakteri. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda, salam sehat Mitra K-Link! (Jabbar/Jody)
Artikel Rekomendasi: https://k-link.co.id/hati-hati-beberapa-penyakit-yang-mengintai-di-musim-pancaroba/