Waspada Difteri Mulai Sekarang
Indonesia darurat difteri. Wabah difteri semakin meluas di Indonesia, bahkan menjadi yang terbesar di dunia.
Hal itu disebabkan oleh populasi penduduk yang lebih banyak jika dibandingkan negara penderita difteri lainnya. Dampak penyakit difteri meluas hingga 142 kabupaten/ kota di 28 provinsi di Indonesia.
Kasus ini merenggut 38 jiwa korban dan korban dirawat sebanyak 600 pasien.
Difteri termasuk penyakit yang mematikan bila tidak cepat ditangani.
Umumnya difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriae yang menyerang saluran pernafasan dan kulit. Lalu kuman menyebar lewat percikan air liur di udara seperti bersin dan batuk. Bakteri difteri memproduksi toksin lalu membentuk membran putih yang hinggap di tenggorokan atau amandel. Saluran pernafasan akan tertutup oleh membran putih yang membuat si pasien sesak, lebih berbahaya lagi jika penderita menjadi susah bernafas. Hal terburuk terjadi ketika pasien difteri menjadi susah bernafas sehingga harus melubangi lehernya untuk memberi jalan nafas.
Penyakit difteri kerap menyerang anak balita, namun tidak sedikit juga menyerang orang dewasa. Penyakit difteri sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi pada balita. Terkait difteri di Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menghimbau agar masyarakat waspada pada kasus ini, juga agar masyarakat melakukan imunisasi sesuai jadwal dari Kementerian Kesehatan.
Perlu diketahui gejala awal dari difteri pun bisa sangat tidak spesifik, seperti demam tidak tinggi, nafsu makan menurun, lesu, nyeri tenggorokan, nyeri menelan, dan sekret hidung kuning kehijauan dan bisa disertai darah. Namun memiliki tanda khas berupa selaput putih keabu-abuan di tenggorok atau hidung, yang dilanjutkan dengan pembengkakan leher atau disebut sebagai bull neck.
Apabila Anda atau si buah hati didiagnosis difteri segera datangi dokter. Terlebih bila suda terlihat tanda nyeri tenggorokan disertai bunyi mengorok (stidor) atau pembesaran kelenjar getah bening di leher. Apabila benar-benar didiagnosa mengidap difteri, biasanya akan dilakukan tatalaksana yang sesuai termasuk perawatan isolasi.
Dikatakan oleh Medical Consultant PT. K-Link Indonesia, dr. Arief Munandar bahwa pencegahan yang paling baik dan alami adalah perkuat daya tahan tubuh. Jika daya tahan tubuh kita dalam kondisi baik dan stabil virus, kuman atau mikroba lain yang patogen tidak dapat berkembang dan tercegah dari berbagai penyakit.
“Vaksin adalah salah satu upaya lain dalam pencegahan melalui pembentukan antibodi setalah masuknya virus atau kuman yang dilemahkan,†tuturnya.
Selain vaksin, Arief juga menyarankan untuk konsumsi suplemen yang tepat. Berikan K-Liquid Chlorophyll yang merupakan minuman kesehatan, membantu proses pembersihan organ tubuh, penyeimbangan nutrisi dan meningkatkan stamina juga kadar oksigen dalam darah dengan meningkatkan daya serap nutrisi dalam tubuh.
Selain itu, K-Liquid Organic Spirulina juga menjadi pilihan makanan kesehatan dengan kandungan protein tinggi dan nutrisi yang lengkap. Konsumsi 2 x 1 sachet sehari dengan dicampur air/minuman apa saja, maka kesehatan pun akan terjaga dan pastinya baik untuk stamina tubuh. Beberapa produk lain juga dapat diberikan untuk mencegah terjadinya difteri, yaitu K-Kids, K-Omega Squa, K-Vit C Plus Teavigo, Ekstrak Gamat Emulsion, Propolis Platinum, K-Honey 5in1 dan K-C Susu Skim.
Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa jika dibiarkan. Mari lakukan pencegahan sejak dini, lindungi diri Anda dan keluarga Anda. (Jodi/Inggrid)