Pemimpin Berakhlak Sesuai Syariah
Dalam agama Islam, kepemimpinan adalah sebuah amanah, dan setiap amanah harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Seorang leader dalam bidang apa pun, termasuk pemimpin rumah tangga, berpeluang untuk mendapatkan pahala atau dosa lebih banyak. Mengapa? Mari kita bahas lebih dalam.
Seorang pemimpin yang mengajarkan hal-hal baik, kemudian kebaikan yang diajarkan itu diikuti oleh yang dipimpinnya, maka dia akan mendapatkan bonus pahala sebesar pahala orang-orang yang mengikuti ajarannya. Semakin banyak yang mengikuti, makin besar bonus pahalanya. Setiap muslim adalah pemimpin pada bidang dan tingkat yang berbeda-beda, termasuk Anda para mitra K-LINK.
Dari besarnya peluang bonus pahala, seorang leader harus pandai memanfaatkan kepemimpinannya untuk mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat. Seorang pemimpin bukanlah seseorang yang menuhankan dirinya seperti Fir’aun, contoh penguasa zalim yang ingin setiap perintah dan keinginannya ditaati.
Dalam Islam, menaati pemimpin adalah wajib selama yang diperintahkan adalah baik dan tidak bertentangan dengan ajaran agama. Apabila perintah atau ajakan seorang pemimpin tidak sesuai dengan Al-Quran dan sunnah kita wajib menolaknya. Apabila yang diperintahkan adalah kebaikan kita harus mengikutinya. Oleh sebab itu, agar bisnis kita menjadi barakah dan istiqamah (suistanable), marilah kita menjaga akhlak sebagai seorang leader yang sesuai syariah, karena kedudukan akhlak dalam agama Islam adalah penting dan tinggi.
Apabila ingin menjadi seorang leader dalam bisnis ini, dan masuk dalam jajaran LC (Leaders Club) sudah seharusnya kita memantaskan diri terlebih dahulu, berakhlak sebagaimana mestinya seorang leader. Dan jika sudah menjadi leader anda juga harus mempertahankan leadership dengan cara berakhlak sesuai syariah.
Jika sebagai leader tetapi kita memposisikan diri sebagai bos atau raja, bahkan menganggap diri sebagai Tuhan yang harus selalu dipatuhi secara mutlak, berarti kita belum menjadi pemimpin yang sesuai syariah.
Sebagai seorang muslim, saya sampaikan pesan ini demi kebaikan kita bersama, dunia dan akhirat.
Termasuk agar target penjualan kita tercapai dengan bimbingan Allah SWT.
Akhlak seorang pemimpin, antara lain :
- Membimbing. Seorang leader adalah seorang murabbi atau guru. Dia wajib memberikan bimbingan atau pendidikan kepada orang-orang yang di bawahnya untuk bisa mencapai kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
- Melayani. Pemimpin adalah khadimul ummah, dia bertugas melayani ummat agar orang-orang yang dipimpin bisa mendapatkan apa yang mereka perlukan.Dalam haditsnya Rasulullah SAW bersabda :
“Pemimpin kaum manusia adalah pelayan merekaâ€.Dalam hadits lain : Orang yang paling besar pahalanya adalah “pelayan merekaâ€. - Rendah hati. Pemimpin tidak perlu merasa besar di hadapan yang dipimpinnya, karena semakin rendah hati maka ia akan semakin dimuliakan oleh Allah SWT. Pemimpin yang rendah hati tidak akan turun derajatnya, justru akan semakin disegani oleh orang-orang yang dipimpinnya. Sebaliknya, pemimpin yang ingin selalu dihormati justru akan dijauhi oleh orang lain.Rasul bersabda “Tidak ada seorang yang rendah hati kecuali Allah akan mengangkat derajatnya†(H.R. Baihaqi).
- Itsar, yakni lebih mementingkan orang lain daripada diri sendiri. Contoh : ketika ada beberapa orang yang harus dilayani pada saat bersamaan, seorang pemimpin harus rela antri, jika perlu rela mengalah untuk mendapatkan giliran belakangan demi kemaslahatan orang lain. (Lihat Al-Qur’an Surah Al-Hasyr (59) ayat 9).
buy lipitor online buy lipitor online no prescription
- Mengharapkan hal-hal yang baik untuk orang lain.
buy forzest online buy forzest online no prescriptionDia selalu berusaha agar orang-orang yang dipimpinnya tidak menderita, tidak gagal, dan tidak mendapatkan rintangan yang membuat mereka gagal. Pemimpin harus memiliki simpati dan empati kepada orang-orang yang dipimpinnya. (Lihat Al-Qur’an Surah At-Taubah (9) : ayat 128).
- Memberikan teladan baik. Seperti keteladanan dalam ibadah, ilmu, ucapan, tindakan, cara berpikir, juga dalam memandang dan memperlakukan orang lain. (Lihat Al-Qur’an Surah Al-Ahzab (33) : ayat 21).
Semoga Allah SWT membimbing kita kepada kesuksesan (HM. Sofwan Jauhari Lc, M. Ag).