Kesuksesan yang paling berharga di dunia adalah bisa membantu banyak orang menjadi sukses.
Min Siang Swito, berasal dari Pematang Siantar, Sumatera Utara, kelahiran tahun 1965. Saya telah bergabung dengan K-Link Indonesia sejak tahun 2003, artinya sudah selama 17 tahun, meski baru mulai aktif di tahun 2005. Dulunya, saya sempat bekerja sebagai Office Boy (OB), hingga akhirnya dipromosikan menjadi manager finansial pembukuan di perusahaan saya bekerja.
Namun, pada tahun 1998, perusahaan itu tutup, lalu di tahun 2000, saya memilih menjadi konsultan pajak. Dari profesi tersebut, saya bisa mendapatkan penghasilan berkisar Rp 10-20 juta pada saat itu, tapi dengan kerja yang “setengah mati”. Sementara, pada bulan pertama bergabung di K-LINK, saya hanya mendapatkan bonus Rp14.000.
Saya tanya kepada teman-teman, “Anda memilih Rp20 juta di konsultan pajak atau Rp14.000 di K-LINK?” Orang pintar pasti memilih Rp20 juta, saya ini orang bodoh, saya pilih keduanya.
Beberapa kali saya pun pernah menjalani bisnis networking sebelum bergabung dengan K-LINK. Perlu kalian ketahui, bahwa saya ini punya hobi menjalankan networking, karena saya punya pandangan kalau saya pengin hidup untuk pasif income dan bisnisnya bisa besar, ya saya harus menjalankan MLM, karena modal terbatas. Namun, tak ada satu pun yang membuat saya bertahan lama, sampai pada akhirnya saya mengenal K-LINK.
Jujur saja, saya bergabung dengan K-LINK lantaran merasa tidak enak dengan teman saya, SCA Iwan Hartanto. Beliau membuat saya membenci kepada K-LINK pada awalnya, tapi beliau juga lah yang membuat saya pada akhirnya “jatuh cinta” dengan K-LINK. Saat mulai fokus di K-LINK dan mengurangi pekerjaan sebagai konsultan pajak, sempat ada penolakan dari istri saya. Hal itu terjadi karena menurut istri saya, menjadi seorang konsultan pajak jauh lebih baik daripada menjalani
Bisnis MLM. Bahkan saat itu istri saya sampai mengatakan, “kamu pilih K-LINK atau pilih saya?” saat itu saya tidak menjawab, karena
saya yakin apa pun yang saya jawab akan semakin memicu perdebatan. Tapi dalam hati, saya menjawab, “saya akan memilih K-LINK untuk kamu.” Akhirnya, setelah 3-4 tahun kemudian, saya bisa membawa dia jalan-jalan ke luar negeri, bisa sampai ke Korea Selatan, Australia, Kanada, itu semua dari K-LINK. Kalau seandainya pada saat di konsultan pajak, sebenarnya bukan tidak ada hasilnya, tapi tidak
ada waktu untuk jalan-jalan.
17 tahun menjadi bagian dari K-LINK telah membuat saya sampai pada peringkat Crown Ambassador (CA) Gold Leaders Club (GLC). Jika saya tidak ada kerjaan, mungkin saya lebih cepat aktif di K-LINK. Meski demikian, saya bangga melihat anak-anak (mitra) saya telah meraih kesuksesan. Karena bagi saya, kesuksesan yang paling berharga di dunia adalah bisa membantu banyak orang menjadi sukses. Saya pikir, kita ini sudah bertemu dengan perusahaan yang tepat, karena kita sudah pernah menikmati apa yang kita dapatkan.
Jadi bagi saya sebenarnya sampai hari ini, K-LINK is the best. Selain itu, saya melihat kelebihan dari K-LINK itu adalah sebuah keluarga yang luar biasa. Saya masih ingat beberapa hal yang membuat saya termotivasi, di antaranya saat Presiden Direktur K-Link Indonesia, Dato’ Dr. H. MD Radzi Saleh berbisik di telinga saya saat saya di-recognition menjadi Emerald Manager (EM). “Min Siang, kembangkan di Medan,” bisik Bapak Radzi saat itu. Saya masih heran, dari begitu banyak orang, kenapa dia masih mengingat nama saya, dan itu kan sebuah momentum, rasanya ada empati dari Bapak Radzi yang bisa mengenal orang-orang biasa seperti saya.
Satu di antara momentum paling membahagiakan lainnya selama bergabung di K-LINK adalah saat melihat mitra-mitra kita itu mendapatkan prestasi naik ke atas panggung. Jujur saja, saya sering meneteskan air mata buat mereka. Mereka itu adalah orang-orang yang hebat dalam kondisi apa pun. Dari sekian banyak orang, mereka yang terpilih, berjuang, dan mendapatkan hasilnya. Itu adalah perjuangan yang luar biasa.
Atas pencapaian ini, saya berterima kasih sekali kepada orang-orang yang sangat berpengaruh bagi saya, terutama adalah keluarga, yaitu istri saya, Yustina dan dua anak saya Valencia dan Christopher. Kemudian perusahaan, area manager dan tentunya seluruh jajaran keluarga besar K-Link Indonesia. (Rahma)