Lengkapi Nutrisi Selama Hamil
Masa kehamilan merupakan masa yang sangat membahagiakan. Tidak hanya bagi sang ibu, tapi juga bagi sang ayah. Selama masa kehamilan biasanya para wanita akan mengalami peningkatan berat badan yang cukup drastis karena peningkatan nafsu makan. Peningkatan nafsu makan ini bertujuan untuk mencukupi asupan nutrisi demi perkembangan sang janin. Sementara kenaikan berat badan yang normal selama masa kehamilan hanyalah berkisar antara 10 kg-16 kg.
Lantas, ke mana saja kenaikan berat badan ini dialihkan? Dikutip dari website Alodokter, maka seperti ini pembagian kenaikan berat badan wanita hamil:
- Bayi: 3–3,6 kg.
- Plasenta: 0,7 kg.
- Air ketuban: 1 kg.
- Payudara: 1 kg.
- Rahim: 1 kg.
- Peningkatan volume darah: 1,4–1,8 kg.
- Peningkatan volume cairan: 1,4–1,8 kg.
- Cadangan lemak: 2,7–3,6 kg.
Maka, untuk para calon ibu tidak perlu khawatir akan kenaikan berat badan yang tidak terlalu tinggi karena hal ini merupakan bagian dari proses tumbuh kembang janin. Namun di sisi lain, para calon ibu juga harus tetap memperhatikan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Pastikan nutrisi yang dibutuhkan oleh janin tercukupi. Hindari mitos ‘makan untuk dua orang’ karena ini merupakan anggapan yang sering disalahartikan. Asupan nutrisi yang dibutuhkan selama hamil menjadi 2x lipat bukan jumlah makanan yang dikonsumsi. Jadi ini mengenai kualitas bukan kuantitas makanan.
Berikut adalah asupan nutrisi yang diperlukan selama masa tumbuh kembang janin:
- Protein
Protein sangat penting untuk memastikan pertumbuhan yang sempurna pada janin, termasuk otak. Protein juga membantu dalam proses pertumbuhan jaringan payudara dan rahim ibu selama kehamilan. Pertumbuhan payudara dan rahim sebagai persiapan bayi bertambah besar dan persiapan menyusui.
- Kalsium
Kalsium membantu membangun jaringan tulang bayi, mengurangi resiko pencurian kalsium pada tubuh ibu, dan mengatur cairan dalam tubuh sang ibu.
- Zat Besi
Zat besi bekerja sama dengan natrium, kalium, dan air untuk meningkatkan aliran darah. Hal ini membantu memastikan pasokan oksigen yang dibutuhkan mencukupi untuk ibu dan bayi.
- Asam Folat
Asam folat memainkan peran penting dalam pembentukan sel saraf otak serta mengurangi risiko cacat pada tabung saraf. Kecacatan pada tabung saraf merupakan cacat lahir yang serius karena dapat mempengaruhi otak bayi dan sumsum tulang belakang. Contoh cacat tabung saraf termasuk Spina Bifida dan Anencephaly.
- Vitamin
Vitamin A berfungsi untuk pembentukan kulit janin, sementara vitamin B berfungsi untuk pembentukan sistem kerja jantung janin. Vitamin C berfungsi untuk mempercepat penyerapan zat besi dalam tubuh, dimana vitamin D berfungsi untuk membantu penyerapan kalsuim, dan vitamin E berfungsi untuk membentuk sel darah dan jaringan otot.
- Air
Minum cukup air putih dapat mencegah bayi lahir prematur, konstipasi, wasir, dan infeksi kandung kemih. Selama masa kehamilan, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi kurang lebih 2,5 liter (setara dengan 10 gelas) air dalam sehari.
- Omega 3
Makanan kaya omega-3 dapat membantu perkembangan otak bayi dan perkembangan saraf sebelum kelahiran. Ketika jaringan otak dan sistem saraf terbentuk dengan baik, maka akan berpengaruh positif pada penglihatan, memori dan bahasa pada anak usia dini. Hal ini juga dapat mengurangi risiko depresi pada ibu pasca melahirkan.
Dengan mencukupi asupan nutrisi selama masa kehamilan, menjaga agar ibu dan bayi tetap sehat serta dapat mencegah resiko kecacatan pada bayi. (Fina/Marini)
Artikel Rekomendasi : Tips Mengatasi Morning Sickness Pada Masa Kehamilan