Kenalkan Arti Idul Fitri pada Anak
Setelah berpuasa sebulan penuh, Idul Fitri segera tiba, perayaan pun segera dilaksanakan bagi umat muslim.
Walaupun Idul Fitri identik dengan perayaan sukacita, namun bukan berarti anak-anak tidak diajarkan bagaimana cara memaknai arti idul fitri yang sebenarnya dan mengandung nilai agama. Yu kita kenalkan makna idul fitri kepada si kecil.
“Mah, mana baju baru aku. Mah, pokoknya aku mau pakai baju baru yang kemarin mama beli buat aku. Bagus ma, ada gambar princessnya warna pink,†teriak Kanaya Tabita (4) sambil memelas kepada sang mamah.
Kanaya terus-terusan ingin memakai baju lebaran yang dibelikan mamahnya 2 minggu yang lalu. Sang mamah pun berpesan bahwa bajunya tidak boleh dikenakan sebelum lebaran, karena nanti lebaran berarti Dinda tidak mengenakan baju baru lagi. Tangis Kanaya pun tidak kunjung berhenti saat sang mamah berkata demikian.
Ya, kejadian tersebut memang kerap dihadapkan oleh sebagian orangtua yang memiliki buah hati yang belum mengerti makna sebenarnya idul fitri.
Tidak hanya orang tua, bagi umat muslim, perayaan hari idul fitri merupakan hari raya yang dinanti-nanti, termasuk oleh anak-anak, tidak terkecuali Kanaya. Yang menjadi perhatian disini adalah bahwa orangtua tidak boleh menekankan bahwa lebaran adalah hari untuk memakai baju baru, tetapi lebih menekankan bahwa hari lebaran adalah hari yang dirayakan umat muslim dan hal tersebut berkaitan dengan nilai keagamaan.
Jelaskan kepada anak bahwa banyak perayaan dalam setiap agama yang dipeluk, termasuk idul fitri yang merupakan Hari Raya umat Islam. Jelaskan kepada anak mengenai kegiatan yang dilakukan di hari raya tersebut, seperti di saat datang Hari Raya besar, maka saudara berkumpul dan saling meminta maaf. Jelaskan kepada si kecil bahwa tujuannya adalah untuk membersihkan kesalahan yang mungkin saja diperbuat selama ini. Saling memaafkan dan bersilaturahmi merupakan satu paket lebaran yang tidak bisa dipisah-pisahkan. Walaupun demikian kita juga bisa tambahkan, bahwa saling memaafkan bisa dilakukan kapan saja tidak perlu menunggu lebaran.
Tanamkan hal tersebut pada si kecil sejak dini, karena nantinya akan diserap oleh anak dan anak akan meneruskan kegiatan tersebut sehingga menjadi pedoman hidupnya di masa depan. Pengenalan hari raya agama juga tidak hanya sebatas pada idul fitri saja, bagi umat muslim, anak juga bisa dikenalkan pada perayaan idul adha dan hari besar muslim lainnya. Selain itu, tidak ada salahnya bagi orangtua untuk menceritakan sedikit sejarahnya mengapa hari-hari tersebut dirayakan, hal tersebut bertujuan agar anak mudah mengingat dan nantinya akan hapal dengan sendirinya. Ingat, masa kanak-kanak, merupakan masa yang sangat menentukan bagi pembentukan kepribadiannya, kenalkan perayaan agama yang dilakukan dengan cara yang sederhana dan mudah serta secara bertahap. Jangan lupa beri contoh pada anak sehingga anak mudah menirunya (Inggrid Namirazswara)