Kenali Bahaya Asam Urat
Rasa ngilu atau nyeri pada sendi sering ditafsirkan orang sebagai salah satu gejala asam urat. Meski tidak semua keluhan nyeri sendi disebabkan oleh asam urat, untuk hasil yang lebih akurat tentang diagnosa asam urat Anda bisa memastikannya lewat pemeriksaan laboratorium.
Sebenarnya yang dimaksud dengan asam urat adalah kristalisasi asam hasil akhir dari metabolisme purin, salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh.
Asam urat ini dibawa ke ginjal melalui aliran darah untuk dikeluarkan bersama air seni. Ginjal yang sehat akan mengatur kadar asam urat dalam darah agar selalu dalam kadar normal. Namun, asam urat yang berlebihan tidak akan mungkin seluruhnya terolah oleh tubuh. Kelebihan ini yang akhirnya menumpuk pada sendi dan jaringan dan menyebabkan rasa nyeri.
Penyebab Asam Urat
Kadar asam urat yang meningkat dalam tubuh bisa disebabkan faktor resiko dari pola makan yang tidak terkontrol, obesitas, penyakit darah seperti penyakit sumsum tulang dan polisitemia. Faktor resiko juga bisa berasal dari obat-obatan yang mengandung alkohol, atau obat-obat penyakit kanker. Semua faktor tersebut menyebabkan pembuangan asam urat melalui urin ikut berkurang sehingga asam urat tetap bertahan di dalam darah.
Pola makan merupakan faktor penyebab paling tinggi meningkatnya asam urat, karena makanan merupakan sumber purin tertinggi. Jika Anda tidak bisa menjaga pola makan, maka kandungan purin akan berlebih di dalam tubuh. Kadar yang semakin tinggi ini akan berpengaruh pada rusaknya organ-organ tubuh terutama ginjal, karena saringannya akan tersumbat dan berdampak pada munculnya batu ginjal.
Solusi Terbaik Atasi Asam Urat
Sejalan dengan prinsip kesehatan yang dibawa oleh pengobatan Ayurveda, K-LINK menghadirkan dua solusi terbaik untuk mengatasi penyakit asam urat. Ayurveda mengatasi penyakit bukan hanya menghilangkan gejala atau rasa sakitnya, tetapi langsung pada sumber penyebab penyakit. Ayurin dan Ayuartis telah teruji secara empirik mampu membantu masalah asam urat yang sering mengganggu kesehatan.
Ayurin bekerja sebagai pembersih atas kadar purin yang sudah melebihi batas normal/ Kandungan ekstrak tribulus dan bergenia pada Ayurin berfungsi sebagai efek diuretik melancarkan pembuangan dan menstabilkan cairan tubuh, sehingga kelebihan purin yang sudah menumpuk pada persendian akan dipecah dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui feses dan urin.
Untuk mendapatkan proses penyembuhan asam urat yang lebih maksimal, konsumsi Ayurin sebaiknya dikombinasikan dengan Ayuartis. Kandungan ekstrak boswellia Serrata dan Commiphora Mukul didalamnya mampu mengurangi peradangan dengan meningkatkan aliran darah di sendi. Ayuartis juga mengeluarkan cairan untuk membasahi persendian dan meningkatkan cairan synovial di synovium (lapisan sendi) serta menguatkan tulang rawan sehingga mempercepat penyembuhan. Selain itu, Ayuartis juga mengandung asam amino yang berperan penting dalam pembentukan dan perbaikan tulang rawan.
Konsumsi Ayuartis sangat bermanfaat bagi penderita asam urat untuk meningkatkan daya gerak persendian, mengurangi kram, menghilangkan rasa sakit pada daerah persendian, mengatasi pembengkakan dan masalah-masalah lain yang terjadi akibat asam urat. Untuk hasil terbaik konsumsi Ayuartis dan Ayurin, sebanyak masing-masing 2 kapsul selama 2 kali sehari setelah makan.
Kedua produk herbal ini bisa dikonsumsi tidak hanya untuk Anda yang memiliki gangguan asam urat atau penyakit persendian lainnya.
Konsumsi kedua produk pada kondisi tubuh yang sehat justru akan membantu menguatkan dan menyehatkan organ ginjal dan persendian. Jadikan Ayurin dan Ayuartis solusi untuk hidup sehat secara alami.
Pantangan makanan bagi pengidap asam urat biasanya adalah makanan yang mengandung purin tinggi. Penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin:
Golongan A (mengandung purin tinggi 150 – 800 mg/100 gram makanan) :
hati, ginjal, otak, jantung, paru, jeroan, udang, remis, kerang, sardin, ikan herring, ekstrak daging (abon, dendeng), makanan dari proses ragi (tapai), alkohol serta makanan dalam kaleng.
Golongan B (mengandung purin sedang 50 – 150 mg/100 gram makanan) :
ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung, dan melinjo.
Golongan C (mengandung purin ringan 0-50 mg/100 gram makanan) :
keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan (AJ/Midya).