Infeksi Paru-paru Bisa Mematikan! Ulangi Pengobatan Jika Lupa Konsumsi Obat Satu Hari (Bagian 3)
Penyakit tuberkulosis (TB) disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis). Meskipun hanya menyerang paru, M.
tuberculosis dapat menimbulkan rasa sakit hampir di seluruh bagian tubuh. Infeksi yang terjadi karena M. tuberculosis ini dapat berevolusi dari infeksi TB ke keadaan menular, yakni pasien akan menunjukkan gejala seperti batuk, demam, keringat malam dan memengaruhi berat badan dan tahukah Anda bahwa jika satu hari saja lupa konsumsi obat, maka pengobatan akan diulangi dari awal.
M. tuberculosis pertamakali dideskripsikan pada tanggal 24 maret 1882 oleh Robert Koch. Untuk mengenang jasa beliau, bakteri tersebut diberi nama baksil Koch.
Adapun bentuk M. tuberculosis adalah basil tuberkel yang merupakan batang ramping dan kurus, dapat berbentuk lurus ataupun bengkok yang panjangnya sekitar 2-4 mm dan lebar 0,2 -0,5 mm serta bergabung membentuk rantai.
Baca Juga: Tips Menangkal Batuk Yang Menyiksa
M. tuberculosis tidak dapat diklasifikasikan sebagai bakteri gram positif atau bakteri gram negative karena apabila diwarnai dengan zat warna basa, warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan alkohol meskipun dibubuhi iodium. Oleh sebab itu, bakteri ini termasuk bakteri tahan asam.
M. tuberculosis cenderung lebih resisten terhadap faktor kimia dibanding bakteri yang lain karena sifat hidrofobik permukaan selnya dan pertumbuhannya yang bergerombol. Pada dinding M. tuberculosis, lemak berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan dibawahnya. Struktur ini menurunkan permebialitas dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari antibiotik.
Oleh karena itu, umumnya pengobatan TB akan memakan waktu yang lama. Hal ini karena selain efektivitas antibiotik yang tidak terlalu optimal, sifat pertumbuhan dan perkembangan M tuberculosis yang lamban pun menjadi salah satu penyebab mengapa terapi harus dilakukan 6-8 bulan. Dan apabila ada satu hari saja lupa mengonsumsi obat, maka Anda diharuskan untuk mengulang terapi obatnya dari awal lagi.
Artikel Rekomendasi: Pneumonia Pada Anak
Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya selain terapi dengan obat medis juga dikombinasikan dengan terapi complementer dalam bentuk supplement dimana suplmen bisa sebagai salah satu tindakan dalam pencegahan jika Anda lupa mengonsumsi obat. Dengan begitu, Anda tidak perlu mengulang kembali terapi obat medisnya. (Jabbar/Dwita)
Baca Juga: Atasi Pneumonia Pada Anak [PART 2]