Betakaroten dan Penyakit Kanker
Tidak banyak orang peduli dengan berbagai masalah penyakit yang siap menyerang siapa saja. Mungkin saja salah satunya termasuk Anda. Pola makan yang tidak sehat, ditambah jarangnya berolahraga, menjadi pintu masuk berbagai masalah kesehatan ke dalam tubuh Anda.
Terdapat berbagai macam persoalan yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia, salah satunya adalah pembentukan radikal bebas di dalam tubuh. Pada proses metabolisme normal, tubuh memproduksi partikel kecil dengan tenaga besar yang disebut sebagai radikal bebas.
Radikal Bebas
Secara teoritis, radikal bebas adalah bahan kimia yang memiliki satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada lapisan luarnya. Radikal bebas sangat reaktif, dan mudah bereaksi dengan berbagai molekul lain seperti protein, lemak, karbohidrat, dan DNA (Deoxyribonucleic Acid).
Penyakit Kanker
Penyakit kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Kanker paru, hati, perut, kolorektal, dan kanker payudara adalah penyebab terbesar kematian akibat kanker setiap tahunnya.
Lebih dari 30% penyakit kanker dapat dicegah dengan cara mengubah faktor risiko perilaku dan pola makan penyebab penyakit kanker. Kanker yang diketahui sejak dini memiliki kemungkinan untuk mendapatkan penanganan lebih baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengenali gejala dan risiko penyakit kanker sehingga dapat menentukan langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini yang tepat.
Apa itu Betakaroten?
Betakaroten merupakan senyawa karotenoid, atau pigmen yang memberikan warna pada tumbuhan yang dikenal memiliki efek antioksidan. Betakaroten juga dikenal dengan provitamin A, karena akan dikonversi menjadi vitamin A oleh tubuh. Betakaroten juga dikenal akan sifatnya yang antioksidan, sehingga dapat melindungi sel dari kerusakan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumi banyak buah dan sayuran yang kaya vitamin betakaroten, memiliki risiko yang lebih rendah terkena beberapa jenis penyakit kanker dan penyakit jantung.
Fungsi Betakaroten Untuk Kanker
- Antioksidan dan meningkatkan aktivitas kekebalan
Dalam beberapa tahun terakhir, karotenoid termasuk betakaroten telah menerima sejumlah besar perhatian sebagai senyawa potensial anti-kanker dan anti-penuaan. Betakaroten adalah antioksidan yang kuat, yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Betakaroten bekerja sebagai antioksidan karena sifatnya yang dapat menstabilkan radikal berinti karbon.
Selain itu, karena betakaroten efektif pada konsentrasi rendah oksigen, betakaroten dapat melengkapi sifat antioksidan vitamin E yang efektif pada oksigen dengan konsentrasi tinggi. Beta- karoten juga dapat menjangkau lebih banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu relatif lebih lama dibandingkan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker.
– Mendorong komunikasi antar sel yang lebih lancar
Selain sebagai antioksidan dan meningkatkan aktivitas kekebalan, karotenoid termasuk betakaroten dapat merangsang komunikasi antar sel. Para peneliti sekarang percaya bahwa komunikasi yang buruk antar sel mungkin menjadi salah satu penyebab pertumbuhan sel yang berlebih, suatu kondisi yang akhirnya menyebabkan kanker. Dengan membangun komunikasi yang baik antara sel, karotenoid dapat memainkan peranan dalam pencegahan kanker.
Spirulina & Betakaroten
Spirulina merupakan mikroalga yang mengandung protein tinggi sekitar 55?70% dan sumber mikronutrien (Phang, et al., 2000).
Kandungan Nutrisi
Spirulina memiliki beberapa karakteristik serta kandungan nutrisi yang cocok sebagai makanan fungsional. Protein, asam lemak esensial, vitamin, mineral, dan klorofil serta fikosianin adalah komponen yang terkandung di dalam Spirulina. Diyakini juga bahwa Spirulina bisa berfungsi sebagai produk makanan penyembuh atau obat.
Spirulina mengandung karotenoid yang tinggi. Karotenoid tertinggi yang ditemukan di Spirulina adalah betakarotein yang bisa dikonversi menjadi vitamin A dan vitamin B. Dengan demikian, 4 mg kandungan gizi pada Spirulina sama dengan kandungan gizi yang terdapat pada 100 g sayuran segar.
Dengan banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dari spirulina, maka sangat tepat apabila Anda memasukkan Spirulina dalam daftar minuman harian Anda, salah satunya dengan mengonsumsi K-Liquid Organic Spirulina.
K-Liquid Organic Spirulina merupakan minuman yang kaya nutrisi yang berasal dari ganggang hijau biru yang kaya protein, vitamin, mineral dan nutrisi lainnya. Kandungan K-Liquid Organic Spirulina antara lain:
- Kadar protein 60 – 70 % terdiri dari asam amino esensial dan non esensial
- Mengandung GLA (Gama Linoleat Acid)
- Vitamin yang lengkap : A, B kompleks, C dan E
- Mineral yang sangat membantu tubuh : Calcium, Magnesium, Chromium, Selenium, Copper, Zinc dll
- Pigmen seperti chlorophyll, phycocyanin, dan betakaroten
- Enzym SOD (Super Oxide Dismutase)
- UIE (Universe Induced Energy)
Dengan mengonsumsi K-Liquid Organic Spirulina, Anda dapat memenuhi nutrisi yang diperlukan oleh tubuh Anda dengan mudah dan cepat, jadi tunggu apa lagi? Mari konsumsi K-Liquid Organic Spirulina hari ini! (Angga/Marini)