Sabar Dalam Menjalani Proses
Dalam melakukan sesuatu, banyak orang ingin cepat melihat hasilnya, sehingga banyak yang tidak sabar dalam menjalani prosesnya. Tidak sedikit juga yang berpikir jangka pendek, yang menjadikan hal-hal yang tidak cepat memberikan hasil tidak mereka kerjakan. Padahal segala sesuatu yang bisa bertahan lama, memerlukan fondasi yang kuat. Untuk membangun fondasi yang kuat memerlukan waktu yang lama. Sebagai sarjana arsitek, saya memahami bahwa waktu yang diperlukan untuk membangun fondasi sebuah “highrise building” lebih lama dari pada membangun 10 tingkat ke atas.x
Banyak yang tidak sabar dan akhirnya mencari jalan pintas demi mendapat mencari jalan pintas demi mendapat hasil yang cepat, saya ingat sebuah cerita inspiratif dari seorang teman ;
Pada suatu hari, ada dua orang yang baru mendapatkan uang untuk membangun rumah. Dengan segera, keduanya pun mencari lahan untuk membangun. Orang yang pertama adalah orang yang bijak dan ia membeli lahan di atas batu karang. Ia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk membangun rumahnya. Orang yang kedua adalah orang yang bebal dan ia membeli lahan di atas pasir. Dengan waktu cepat, ia sudah selesai membangun rumahnya.
Si orang bebal pun melintas lahan orang bijak dimana ia masih besusah payah membangun rumahnya. Kata si orang bebal kepada orang bijak, “Betapa bodohnya kamu, membangun rumah di atas batu karang. Lihat, sampai sekarang kamu belum selesai membangunnya.” Si orang bijak tidak berkata apa-apa dan terus membangun.
Beberapa tahun kemudian, rumah orang bijak pun selesai dibangun. Rumah itu berdiri dengan kokoh di atas fondasi batu karang. Tak lama setelah itu, datang hujan badai yang besar dengan angin yang berhembus dengan kencang dan menghantam rumah tersebut. Tetapi rumah si orang bijak tetap berdiri dengan kokoh karena dibangun di atas fondasi batu karang yang kuat.
Hujan angin badai yang sama pun menghantam rumah orang bebal di atas pasir dan karena fondasinya yang kurang kuat di atas pasir, maka rumah itu pun segera runtuh dan si orang bebal kehilangan seluruh rumah dan harta bendannya.
Si orang bebal pun menyesali kegabahannya dalam membangun rumah. Ia berkata, “Seandainya aku tidak terburu-buru dan gegabah dalam membangun rumah, mungkin rumahku masih berdiri kokoh seperti rumah si orang bijak di atas batu karang.”
Sama juga dalam membangun fondasi bisnis ini, jangan menjadi orang yang bebal yang hanya mengejar peringkat dengan melakukan segala cara namun tidak berlangsung lama. Jadilah orang bijak yang membangun fondasi dengan sistem yang benar, sehingga bertahan dalam badai.
“Konsultasi dengan upline aktif, ikuti program Business Consultation Program (BCP) dan bangun fondasi bisnis jaringan Anda dengan ukuran vital sign” (Ir Djoko H. Komara)