Perwira TNI-AD ini terlahir di Negara, Bali 40 tahun silam. Takdir membawa ayah dua anak ini terlempar ke Pulau Seram. Hingga kini ia menetap di rumah dinasnya di kota Ambon. Dalam perjalanan karirnya sebagai anggota TNI, ia pun mengenal bisnis KLINK.
“Saya berkenalan dengan K-LINK lewat rekan dinas saya, Kapten Purwanto. Karena sungkan pada senior, akhirnya saya bergabung di bisnis ini,” kenangnya.
Di awal perjalanannya, bungsu dari lima bersaudara ini mengakui tidak menjalankan bisnis K-LINK dengan benar.
Berkat kesabaran upline DM. Heru Kurniawan, DM. Jimmy Manihuruk dan CA PLC. Syarif Maricar, ia pun mengikuti pelatihan BOB di Makassar pada Agustus tahun 2009. Di saat itulah ia menemukan momentum besar dan menyadari bahwa K-LINK tidak seperti dugaannya selama ini.
Menjalankan bisnis K-LINK saat masih aktif berdinas sebagai seorang perwira TNI bukanlah hal yang mudah. Loyalitas terhadap komando adalah keharusan yang tak terbantah. Namun keyakinan luar biasa dan sikap teachable dan rendah hati terhadap upline, sekaligus anak buahnya di kedinasan berdampak luar biasa. Dalam waktu relatif singkat ia meraih masuk dalam Silver Leaders Club bulan April 2012. Bahkan menorehkan sejarah penting sebagai Crown Ambassador pertama di dunia dari kalangan militer aktif.
“Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas anugerah-Nya,” ujar Kapten Gusti. “Terima kasih untuk semua keluarga besar, ayahanda Bapak I Gusti Putu Mara, ibunda Nyoman Tawi (Alm.
), dukungan isteri tercinta Ni Ketut Wiratini beserta anak-anak tersayang Cinthia dan Ngurah Arya.
Presdir K-Link Indonesia Dato’ DR. H. MD. Radzi Saleh beserta manajemen. Seluruh downline atas kerja sama yang solid, juga para upline DM. Heru Kurniawan, CA PLC. Syarif Maricar, CA. Rayani Manan, SCA. Deza Dzulfahmi serta upline pelatih RCA. H. Hendri Rikianto.

